Separuh Abad Lamanya Nisa Hidup Sendirian, Diduga Depresi Lalu Gantung Diri

Dua anak Nisa ini tidak tinggal serumah dengannya. Nuraini sudah menikah, sementara Jetem merantau bekerja di Surabaya.

Muhammad Taufiq
Rabu, 25 November 2020 | 10:23 WIB
Separuh Abad Lamanya Nisa Hidup Sendirian, Diduga Depresi Lalu Gantung Diri
Perempuan Jember selama separuh abad sendiri gantung diri (Suarajatimpost)

SuaraJatim.id - Nisa (50), warga Dusun Krajan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Ia diduga depresi setelah separuh abad lamanya hidup sendirian setelah ditinggal suami meninggal 20 tahun lalu. Ia sebenarnya punya dua anak perempuan dan laki-laki: Nuraini (32) dan Jetem (20).

Dua anak Nisa ini tidak tinggal serumah dengannya. Nuraini sudah menikah, sementara Jetem merantau bekerja di Surabaya.

Kanit Reskrim Polsek Sumberbaru Aiptu Susanto Yudi membenarkan adanya kejadian gantung diri warga Dusun Krajan, Desa Karangbayat tersebut. Dari identifikasi di lokasi kejadian, jenazah tidak ditemukan bekas luka penganiayaan dan diduga kuat melakukan bunuh diri.

Baca Juga:Video Mesum ASN Dokter dan Bidan di Jember, Inspektorat Segera Eksekusi

"Korban tinggal sendiri di rumah itu, dan hanya dijenguk anaknya Nuraini yang tinggal di Desa Pringgowirawan setiap seminggu sekali untuk diberi uang belanja," kata Aiptu Susanto Yudi, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring suara.com, Rabu (25/11/2020) pagi.

Pertama kali korban ditemukan gantung diri dalam rumah, oleh anaknya Nuraini saat datang menjenguk dan bermaksud memberikan uang.

"Saat itu waktunya korban diberi uang oleh Nuraini, dan anaknya ini datang ke rumah korban, saat sampai terlihat kondisi rumah tidak terkunci. Kemudian melihat korban sudah dalam kondisi menggantung di belakang rumah," kata Susanto.

Selanjutnya Nuraini meminta bantuan warga, dan salah seorang warga melapor ke Mapolsek Sumberbaru.

"Kami langsung datang ke lokasi, dan mengecek kondisi korban. Dari jenazah korban, diduga meninggalnya sudah dua atau tiga harian. Dugaan kuat karena bunuh diri karena keluar kotoran dari dubur korban, lidah menjulur, juga tidak ditemukan tanda-tanda luka penganiayaan di tubuh yang bersangkutan," katanya.

Baca Juga:Gantung Diri di Kamar Mandi, Pensiunan Polisi Diduga Depresi

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini