SuaraJatim.id - Belum sepekan setelah kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, muncul kabar mengejutkan terkait teka-teki penyebab kematiannya.
Dugaan sementara,pemain sepak bola eksentrik eks pemain Klub Napoli, Italia, itu dibunuh akibat malpraktik atau kelalaian penanganan oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.
Polisi kini tengah menyelidiki Lepoldo Luque atas dugaan pembunuhan secara tidak sengaja beberapa hari setelah legenda sepak bola tersebut meninggal dunia.
Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun pada Rabu (25/11/2020). Saat itu, Maradona diklaim wafat karena serangan jantung.
Baca Juga:Polisi Argentina Gerebek Rumah Dokter Pribadi Diego Maradona, Cari Ini
Sekitar 30 polisi di Buenos Aires telah menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.
Penyelidikan pihak berwajib dipicu oleh laporan ketiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires.
"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga (Maradona)," kata narasumber yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip BBC, Senin (30/11/2020).
Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut. Ia sempat mengunggah foto dengan Maradona pada hari ketika sang pencipta Gol Tangan Tuhan meninggalkan rumah sakit pada 12 November, 8 hari setelah operasi untuk mengangkat gumpalan darah di otak Maradona.
Maradona kemudian kembali ke rumahnya di Tigre untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Baca Juga:Terkuak! Diduga Diego Maradona Dibunuh
Legenda Napoli itu dinyatakan meninggal karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020) waktu setempat dan dimakamkan keesokan harinya di permakaman Jardin de Paz, pinggiran ibu kota Argentina.
Maradona yang terkenal eksentrik semasa hidup, nyatanya masih bisa menimbulkan banyak kisah pasca kematiannya.
Sebelum dugaan malapraktik terhadap dokter pribadinya, suster pribadinya juga sempat diklaim membuat laporan palsu.