Soal Pembengkakan Jantung yang Diduga Penyebab Kematian Melisha Sidabutar

Simak ulasan lengkap tentang pembengkakan jantung yang diidap Melisha Indonesian Idol, gejala, penyebab dan pengobatannya.

Ririn Indriani | Shevinna Putti Anggraeni
Kamis, 10 Desember 2020 | 16:55 WIB
Soal Pembengkakan Jantung yang Diduga Penyebab Kematian Melisha Sidabutar
Ilustrasi pembengkakan jantung. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Melisha Sidabutar atau lebih dikenal Melisha Indonesian Idol meninggal dunia pada Selasa (8/12/2020) kemarin. Ellysia Belinda, kerabat dekat Melisha Sidabutar menyatakan bahwa Melisha meninggal akibat pembengkakan jantung.

"Melisha dipanggil Tuhan. Jujur sedih banget. Ini keluarga masih belum bisa terima. Kita doakan ketabahan dan penyertaan Tuhan menyertai keluarga. Amin," tulis Ellysia pada postingan Instagram Story-nya, Selasa (8/12/2020) malam.

Ellysia menyebut Melisha Sidabutar tutup usia karena mengalami pembengkakan pada bagian jantungnya. Penyanyi tersebut sempat dikabarkan mengalami lemas seharian namun tak ingin dibawa ke rumah sakit lantaran takut Covid-19.

"Jadi udah dironsen, ditemukan ada pembengkakan jantung. Jadi emang udah lemes dari pagi or kemarin (nggak tau jelasnya ya guys)," ujar Ellysa.

Baca Juga:Infeksi Covid-19 Berisiko Sebab Penyakit Jantung, Mengapa?

Apa itu Pembengkakan Jantung dan Gejalanya

Mengutip Mayo Clinic, pembengkakan jantung (kardiomegali) adalah kondisi pembesaran jantung yang dapat terlihat setelah seseorang melakukan tes pemindaian seperti rontgen dada. Tes lain diperlukan untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan pembengkakan jantung.

Jantung yang membesar dapat disebabkan oleh stres jangka pendek pada tubuh seperti kehamilan, atau kondisi medis seperti melemahnya otot jantung, penyakit arteri koroner, masalah katup jantung atau irama jantung yang tidak normal.

Kondisi tertentu dapat menyebabkan otot jantung lebih tebal atau menyebabkan salah satu bilik jantung membesar, membuat pembengkakan jantung.

Pada beberapa orang, pembengkakan jantung tidak menimbulkan tanda atau gejala. Namun, orang lain mungkin memiliki gejala seperti di sesak napas, irama jantung yang tidak normal (aritmia), Pembengkakan (edema), yakni penumpukan cairan di sel tubuh.

Baca Juga:Mesti Tahu, Ini Beda Gejala Serangan Jantung dan Serangan Panik

Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila merasakan salah satu tanda atau gejala seperti nyeri dada, ketidaknyamanan di area lain di tubuh bagian atas, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang atau perut, sesak napas yang parah atau bahkan pingsan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini