Setelah 2 Dekade Digdaya, Jago PDIP di Pilkada Kabupaten Blitar 2020 Keok

Sejarah baru tercatat di Pilkada Kabupaten Blitar 2020 ini. Untuk pertama kalinya selama hampir dua dekade, calon PDI Perjuangan keok.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 11 Desember 2020 | 10:20 WIB
Setelah 2 Dekade Digdaya, Jago PDIP di Pilkada Kabupaten Blitar 2020 Keok
Ilustrasi pilkada serentak 2020 dan Covid-19. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJatim.id - Sejarah baru tercatat di Pilkada Kabupaten Blitar 2020 ini. Untuk pertama kalinya selama hampir dua dekade, calon PDI Perjuangan keok.

Adalah pasangan Mak Rini - Makdhe Rahmat yang berhasil menjungkalkan paslon petahana Bupati Rijanto-Marhaenis Urip Widodo, jago dari PDI Perjuangan.

Versi hitung cepat internal mereka, Rini-Santoso mengklaim unggul dari petahana. Mereka menguasai hampir di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Blitar.

Jika hasil hitung cepat itu sama dengan rekapitulasi tingkat KPU, maka dua sejarah baru bakal tercipta di Kabupaten berjuluk Bumi Penataran tersebut.

Baca Juga:Quick Count Internal, Paslon Pilkada Kabupaten dan Kota Blitar Klaim Menang

Pertama, untuk pertama kalinya Kabupaten Blitar punya pemimpin perempuan. Kedua, pemimpin perempuan ini, Mak Rini,  berhasil menggusur dominasi PDI Perjuangan yang selama dua dekade kadernya berturut-turut memimpin Bumi Penataran.

Kekalahan Rijanto-Marhaenis ini tentu mengejutkan. Di akar rumput, suhu pertarungan perebutan bupati dan wakil bupati lebih dingin ketimbang suasana bursa wali kota dan wakil wali kota Blitar.

Ini bisa dimaklumi sebab banyak pihak memandang sebelah mata Mak Rini-Makdhe Rahmat. Paslon Mak Rini-Makdhe Rahmat ini belum pernah sekalipun berkiprah di dunia politik. Hanya Makdhe Rahmat yang pernah menyatakan maju. Ia kader PAN.

Oleh sebab itu, belakangan muncul berbagai tudingan kepada pasangan tersebut, bahwa kemenangannya dituding karena praktik cara-cara kotor, termasuk adanya money politic.

"Kami sedang menunggu hasil akhir. Di tengah waktu menunggu ini, kami menerima banyak informasi terkait kejahatan yang terstuktur, sistematis dan masif dalam bentuk money politic yang dilakukan oleh pasangan nomor urut 2," kata Kader PDI Perjuangan Arteria Dahlan kala mendeklarasikan kemenangan Santoso-Tjutjuk Sunaryo pada bursa Pilwakot Blitar.

Baca Juga:Bawaslu Blitar Sebut Banyak Pasien COVID-19 Tak Gunakan Hak Suaranya

Pantauan SuaraJatim, Mak Rini sebenarnya sudah mulai bersiap tanding di Pilbup Blitar sejak Agustus 2019. Artinya persiapan timnya benar-benar matang. Tim sudah menyebar baliho dan poster seantero Kabupaten Blitar sejauh setahun lebih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini