100 Warga Sipil Dua Desa Dibantai Kelompok Militan, Nigeria Berkabung

Kelompok militan melakukan pembantaian warga di dua desa di wilayah Barat Nigeria.

Muhammad Taufiq
Selasa, 05 Januari 2021 | 10:00 WIB
100 Warga Sipil Dua Desa Dibantai Kelompok Militan, Nigeria Berkabung
Pemakaman jenazah 100 warga korban pembantaian di Nigeria (Foto: Antara/Reuters)

SuaraJatim.id - Kelompok militan melakukan pembantaian warga di dua desa di wilayah Barat Nigeria. Setidaknya 100 warga sipil dinyatakan tewas dalam serangan membabi buta kelompok orang yang belum diketauhi identitasnya itu.

Setelah peristiwa memilukan ini, pemerintahan Nigeria segera mengumumkan tiga hari berkabung secara nasional. Pemerintah juga mengatakan sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan para pelaku.

Saksi mata mengatakan bahwa lebih dari seratus penyerang bersenjata dengan sepeda motor mengepung desa dan mulai menembak tanpa pandang bulu pada Sabtu 2 Januari 2021.

Pemerintah mengatakan bala bantuan telah dikirim ke daerah dekat wilayah tiga perbatasan Nigeria, Burkina Faso dan Mali yang dikenal sebagai Liptako-Gourma, yang dibanjiri oleh militan terkait dengan al Qaeda dan ISIS.

Baca Juga:Viral Pria Jadi Tajir Melintir Berkat Indomie, Publik Terinspirasi

Serangan itu menyoroti keamanan yang rapuh di wilayah Sahel Afrika Barat, dan di Nigeria khususnya, menjelang pemilihan presiden di negara itu pada 21 Februari.

Pembunuhan akhir pekan itu termasuk yang terburuk dalam sejarah Nigeria baru-baru ini. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (05/12/2021).

Mereka telah memaksa para korban selamat dan penduduk dari empat desa tetangga untuk mengungsi, kata Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Badan itu mengatakan bahwa setidaknya 1.000 orang sedang bergerak dari daerah tersebut berusaha mencapai kota Ouallam sekitar 80 kilometer jauhnya.

"Banyak yang melakukan perjalanan dengan berjalan kaki," demikian bunyi peringatan badan PBB itu menambahkan.

Baca Juga:Wow! Lelaki Nigeria Ini Sukses Beli Rumah dan Bayar Kuliah berkat Indomie

Nigeria, Burkina Faso, dan Mali berada di episentrum salah satu krisis pengungsian dan perlindungan yang tumbuh paling cepat di dunia, menampung 851.000 pengungsi, dan hampir 2 juta orang terlantar di dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini