Alhamdulillah! Seluruh Korban Longsor Ngetos Nganjuk Sudah Ditemukan

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) memastikan seluruh korban tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil dievakuasi.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 19 Februari 2021 | 11:50 WIB
Alhamdulillah! Seluruh Korban Longsor Ngetos Nganjuk Sudah Ditemukan
Proses evakuasi jenazah korban longsor Nganjuk Jawa Timur [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) memastikan seluruh korban tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil dievakuasi.

Kepastian ini setelah satu korban sisa berhasil ditemukan oleh petugas gabungan Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta relawan. Dengan demikian, berarti seluruh korban 21 orang tertimbun longsor sudah ditemukan.

"Pada jam 08.46 WIB, dievakuasi satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia di sektor A (utara)," kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo di Nganjuk, Jumat (19/02/2021).

Dikutip dari Antara, jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Darimun (80). Dengan temuan satu orang tersebut, kini semua korban tanah longsor berhasil ditemukan. Total terdapat 21 orang, dua di antaranya selamat dan sisanya meninggal dunia.

Baca Juga:Keracunan Massal Korban Longsor Nganjuk, Perut Melilit Usai Makan Mi Ayam

Jenazah setelah ditemukan juga langsung dibawa ke lapangan belakang puskesmas untuk dibersihkan. Jenazah lalu disalatkan petugas dan setelahnya dibawa ke pemakaman. Keluarga juga diizinkan untuk mendampingi.

Pihaknya masih akan mengevaluasi kembali terkait dengan kegiatan tersebut. Berdasrkan aturan, masa tanggap darurat adalah tujuh hari, namun jika sebelum masa tersebut korban sudah ditemukan akan dievaluasi kembali tanggap darurat selesai atau yang lainnya.

Ia juga menambahkan, dalam pencarian juga tetap dimulai dengan briefing serta pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian untuk memudahkan pencarian.

Pihaknya juga tetap membatasi jumlah personel yang di lokasi tanah longsor. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Di lokasi, dari penelitian yang dilakukan ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi.

"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning system yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," katanya.

Baca Juga:Astaga! Puluhan Pengungsi Korban Longsor Nganjuk Keracunan Massal

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Di hari keenam pencarian, semua korban berhasil ditemukan. Dua orang selamat dan lainnya meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini