Masalah Baru Petani Tuban, Harga Gabah Anjlok Gegara Curah Hujan Tinggi

Para petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami persoalan baru. Harga gabah kering hasil panen mereka anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

Muhammad Taufiq
Selasa, 02 Maret 2021 | 17:41 WIB
Masalah Baru Petani Tuban, Harga Gabah Anjlok Gegara Curah Hujan Tinggi
Ilustrasi gabah [Suara.com/Arief Hermawan P]

Alat dryer vertical, lanjut Darmadin, telah tersebar dibeberapa titik. Mulai di Kecamatan Palang, Widang, Soko, Rengel, Plumpang, Merakurak, dan lainya, agar kualitas padi yang dipanen paksa akibat terendam banjir bisa lebih baik.

Lebih lanjut, Darmadin mengungkapkan, bahwa harga gabah cukup bervariasi di setiap kecamatan, tergantung kualitas padi. Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di Tuban sendiri 3.700 ribu, dan di akui harga gabah saat ini turun.

"Untuk posisi sekarang, gabah yang roboh dan terendam air harganya sangat rendah. Yakni sebesar Rp 3.000, untuk gabah hasil blower kecil yang kotorannya masih banyak berkisar Rp 3.200, dari blower besar normal seharga antara Rp 3.400 sampai Rp 3.500, sedangkan combie masih terbilang tinggi, yakni mencapai Rp4.000," ujarnya.

Pantauan harga gabah itu dilakukan dalam kurun waktu satu minggu sekali, dan harga yang terbilang masih cukup bagus berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Merakurak dan Jenu.

Baca Juga:Sekjen Kemenag Tegaskan Konflik Antar Ummat di Klenteng Tuban Selesai

"Kami dua kali seminggu update harga gabah. Dan didua kecamatan itu masih terbilang bagus," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini