Demo Tolak UU TNI di Lamongan, Bojonegoro, dan Kediri Berakhir Ricuh

Demonstransi tolak UU TNI masih bergulir di sejumlah daerah di Jawa Timur. Massa di Lamongan, Bojonegoro, hingga Kediri menggelar aksi pada Kamis (27/3/2025).

Baehaqi Almutoif
Jum'at, 28 Maret 2025 | 04:31 WIB
Demo Tolak UU TNI di Lamongan, Bojonegoro, dan Kediri Berakhir Ricuh
Demo menolak revisi UU TNI di Bojonegoro. [beritajatim]

SuaraJatim.id - Demonstransi tolak UU TNI masih bergulir di sejumlah daerah di Jawa Timur. Massa di Lamongan, Bojonegoro, hingga Kediri menggelar aksi pada Kamis (27/3/2025).

Di Lamongan demo yang dilakukan mahasiswa di depan gedung DPRD Lamongan berakhir ricuh.

Para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Lamongan menggelar demo di depan gedung DPRD setempat. Mereka melakukan orasi hingga teaterikal penolakan UU TNI. Tak hanya itu, pendemo juga membakar ban bekas di tengah jalan.

Demo yang dilakukan mulai sore hari itu berlanjut hingga malam. Situasi panas terjadi menjelang gelap. Bentrokan tak terhindarkan antara massa dengan petugas kepolisian.

Baca Juga:Mencekam! Ini Kronologi Lengkap Pelajar di Kediri Tewas Dikeroyok

Polisi berusaha memukul mundur pendemo hingga ke persimpangan Alun - Alun Lamongan. Bentrokan berlanjut hingga ke Jalan KH Ahmad Dahlan.

Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra mengatakan, sebanyak 39 orang diamankan usai aksi demo tersebut. “Ini rata - rata dari orang Lamongan, tapi banyak yang sekolah atau berkuliah di luar Lamongan,” kata Bobby dilansir dari BeritaJatim --- partner Suara.com.

Dia memastikan massa yang diamankan tersebut dalam kondisi sehat. Hanya mungkin sedikit pusing karena berpuasa.

Demo ricuh juga terjadi di Bojonegoro. Bentrokan terjadi usai massa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD setempat. Petugas kepolisian melakukan tindakan represif kepada pendemo dari mahasiswa.

Beberapa orang diamankan diamankan pihak kepolisian. “Ada teman kami yang dibawa ke polres, informasinya ada tiga orang,” ujar Koordinator Lapangan Fajar Wicaksono.

Baca Juga:Jurnalis Surabaya Jadi Korban Kekerasan Oknum Polisi Saat Liput Demo UU TNI

Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto menyebut terpaksa memukul mundur massa dengan menyemprot water canon karena melihat demo tak lagi dilakukan oleh mahasiswa. “Saya melihat tidak hanya mahasiswa, jadi terpaksa dipukul mundur dengan water canon,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini