Jurnalis Surabaya Jadi Korban Kekerasan Oknum Polisi Saat Liput Demo UU TNI

Seseorang jurnalis yang meliput aksi tolak UU TNI menjadi korban kekerasan dari aparat kepolisian.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 25 Maret 2025 | 06:16 WIB
Jurnalis Surabaya Jadi Korban Kekerasan Oknum Polisi Saat Liput Demo UU TNI
Dok - Massa saat melakukan aksi demonstrasi dan membakar ban bekas di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Seseorang jurnalis yang meliput aksi tolak UU TNI diduga menjadi korban kekerasan dari aparat kepolisian. Korban merupakan reporter Beritajatim.com bernama Rama Indra. Dia mengalami luka di bagian kepalanya.

Rama menerima kekerasan dari oknum kepolisian saat sedang mengambil gambar di area Jalan Pemuda, tepatnya dekat  Kantor RRI Surabaya,

Saat itu, Rama meliput aksi tersebut sejak pukul 14.16 WIB. Ia meliput peristiwa demi peristiwa yang terjadi, mulai massa datang, melakukan orasi, hingga pecahnya kericuhan, polisi memukul mundur massa sampai penangkapan sejumlah demonstran.

Dia terus merekam peristiwa demi peristiwa yang terjadi. Pukul 18.28 WIB dia merekam video pembubaran massa aksi di Jalan Pemuda.

Baca Juga:Aksi Tolak UU TNI di Surabaya Berujung Ricuh, Pendemo Diamankan, Fasilitas Umum Rusak

"Saya semula berada di pinggir jalan sisi samping belakang aparat kepolisian . Barikade polisi dan polisi tidak berseragam saat itu mengejar massa aksi, hingga berlarian kejar-kejaran di ruas Jalan Pemuda," ujarnya, Senin (24/3/2025).

Kamera handphonenya itu merekam aksi aparat polisi berseragam dan tidak berseragam menangkap dua orang demonstran. Kameranya menangkap lima hingga enam aparat memukul dan mengeroyok pendemo sampai tersungkur.

"Aktivitas polisi saat mengeroyok dua orang massa aksi itu terekam kamera handphone saya," terangnya.

Lalu, tiga hingga empat orang polisi menghampirinya. Mereka meminta Rama untuk menghapus rekaman video di handphone sambil memukul kepalanya.

"Tiga sampai empat orang polisi berseragam barikade dan tidak berseragam menghampiri saya, dan memaksa saya untuk menghapus rekaman video itu, sambil memukul kepala saya serta menyeret," kata Rama.

Baca Juga:Kronologi Detik-detik Mencekam Demo di Grahadi Berujung Ricuh, Petasan dan Bom Molotov Meledak

Saat itu, Rama sudah mengalungkan ID Card Pers sebagai identitas bahwa dirinya adalah media. Dia juga sudah mengatakan jika dirinya merupakan reporter Beritajatim.com dan bertugas untuk meliput.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak