SuaraJatim.id - Teka-teki pemilik koper isi parfum namun dikira isi bom yang menghebohkan warga Mojokerto, Jawa Timur, terungkap. Pemiliknya bernama Faris Abdulloh (24), mahasiswa asal Banyuwangi.
Faris memberanikan diri mendatangi kantor Kepolisian Resor Mojokerto karena merasa bersalah telah mengegerkan warga Mojokerto. Ia tidak mengira kopernya bakal merepotkan kepolisian dan membuat heboh warga.
Karena Faris tidak berniat atau tidak sengaja membuat kehebohan itu, maka kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap Faris.
"Setelah kami lakukan penyelidikan terhadap yang bersangkutan, koper warna coklat itu adalah milik Faris pelajar asal Banyuwangi," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga:Koper Dikira Isi Bom Gegerkan Mojokerto, Gegana Turun Ternyata Isi Parfum
Faris kepada wartawan mengatakan memang menitipkan kopernya di warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18) di jalan raya Brawijaya Dusun Ketok Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging, Selasa (6/4/2021).
Koper dititipkan karena Ia ingin berkunjung kepada teman dan gurunya saat dia masih Sekolah SMA. Dengan naik bus jurusan Pasuruan - Mojokerto ia sampai di depan kantor Kecamatan Pungging tepat pukul 13.00 WIB.
Saat itu juga, ia singgah di warung gado-gado milik Safira untuk membeli es cincau. Karena tidak ada kendaraan ke tempat gurunya di Kecamatan Pacet, ia meminta tolong kepada salah satu temannya di Desa Panjer Kecamatan Pungging.
"Ada kepentingan di Pacet, kalau langsung ke sana tidak bisa karena tidak ada kendaraan. Saya ke rumah teman saya dulu, nah saya kan tidak enak kalau bawa banyak barang ya sudah saya titipkan dulu ke warung," kata Faris Rabu (7/4/2021).
Menurut pengakuan Faris, ia juga sudah berpesan kepada pemilik warung jika koper tesebut akan diambil setelah salat magrib.
Baca Juga:Naik Pohon Pete, Duda di Mojokerto Kaku Tersangkut Dahan, Ternyata Tewas
"Pemilik warung juga sudah mengizinkan untuk menitipkan barang itu, katanya nanti biar dimasukkan ke dalam. Sebelumnya juga saya sudah bilang kepada pemilik warung 'Bu ini nanti jam 5 atau setelah magrib saya ambil kopernya' ibunya mengiyakan," terang Faris.
Setelah mendapatkan izin dari pemilik warung, Faris bergegas ke arah barat menuju ke rumah temannya. Sekitar pukul 18.30 WIB ia meminjam motor temannya untuk mengambil koper tesebut.
"Habis magrib saya datang lagi mau ambil koper ternyata jalan sudah di tutup. Saya muter tanya ke warga katanya ada bom," terangnya.
Melihat banyak polisi dan kabar ada sebuah bom dari warga, Faris sudah punya firasat jika koper miliknya yang menjadi penyebab kehebohan.
"Saya merasa jangan-jangan koper saya. Sudah tidak berpikir panjang saya langsung ke lokasi. Saya langsung lari tidak mengakui dan tidak tanggungjawab bisa, tapi saya merasa bersalah soalnya sudah membuat kegaduhan," ujarnya.
Di lokasi Faris mengakui kepada petugas jika koper itu adalah miliknya. Saat itu juga ia dibawa oleh pihak kepolisian Polres Mojokerto untuk dilakukan pemeriksaan.
"Saya minta maaf kepada masyarakat Mojokerto sudah membuat kegaduhan dan merepotkan pihak kepolisian. Ini adalah pelajaran buat orang lain juga agar lebih waspada," tandasnya.
Sebelumnya, penemuan koper coklat misterius menghebohkan warga di Mojokerto, Selasa (6/4) siang. Koper misterius itu awalnya dititipkan oleh seseorang pria yang belum diketahui Identitasnya di sebuah warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18).
Koper ditinggal pemiliknya sejak pukul 11.30 WIB. Namun hingga sore hari, koper tersebut tak kunjung diambil oleh penitipnya.
Safira mulai menaruh curiga sekitar pukul 16.00 WIB karena pemilik koper tidak juga kembali. Sehingga Safira memutuskan melaporkan keberadaan koper itu ke pihak kepolisian.
Polres Mojokerto langsung mengamankan lokasi. Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jatim pun didatangkan ke lokasi untuk memeriksa benda mencurigakan tersebut.
Hal ini membuat lalu lintas sempat tersendat. Masyarakat yang ingin tahu banyak yang melihat dari jauh. Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander didampingi Serdik Sespimmen 61 Kompol David Triyo Prasojo datang ke TKP untuk membubarkan warga yang ada di sekitar lokasi.