SuaraJatim.id - Mungkin baru kali ini acara bagi-bagi takjil diprotes warga. Di Sidoarjo, kegiatan bagi takjil DPC PKB setempat menuai protes warga dan netizen karena digelar saat musim pandemi Covid-19.
Kegiatan PKB ini juga viral di media sosial. Warganet protes sebab acara tersebut menyebabkan kerumunan dan sempat memacetkan Jalan Raya Ponti Kota Sidoarjo. Warganet menganggap kegiatan PKB itu memberi contoh tidak baik.
Selain itu, acara tersebut juga melanggar protokol kesehatan di masa Pandemi Covid 19. Salah satu warga yang protes adalah Amelia. Pegiat sosial di Sidoarjo ini menyayangkan acara tersebut yang terkesan dibiarkan oleh Satgas Covid setempat.
Apalagi, ia mengaku bersama rekan-rekan Info Lantas Sidoarjo (ILS) pernah meminta izin untuk kegiatan berbagi takjil di kawasan Sedati, tapi dilarang oleh pihak Polsek Sedati.
Baca Juga:Cara Pria Pompa Ban Motor Ini Geleng-geleng Kepala, Antimainstream!
"Alasan Polsek Sedati bagi takjil tidak boleh karena menimbulkan kerumunan, tapi kok kegiatan bagi takjil DPC PKB boleh, malah dihadiri Wakil Bupati, H Subandi dan Ketua DPRD, H Usman. Ini Jelas tak adil," ungkap Amelia kepada jurnalis, Senin (19/4/2021).
Amelia mengaku jika dirinya yang sengaja mengirim foto kegiatan bagi Takjil DPC PKB di Medsos Facebook Info Lantas Sidoarjo (ILS) sebagai bentuk ketidakadilan. Jika semua dilarang harusnya semua tidak boleh, kegiatan DPC PKB Sidoarjo memberi contoh tak baik bagi masyarakat di masa Pandemi .
"Ngene iki nggarai cemburu sosial..jial warga biasa seng ngadakno ..alasane berkerumun massa d larang.. awak dewe adum adum di kon door to door jare polsek e.. nek bapak e ngne iki ole.. sak jane nek niat membantu,niat kemanusiaan .. niat adum2 looskan saja ..ojok tebang pilih.. pokok ero aturane..," tulisnya. "Ya itu memang postingan saya pribadi," aku Amelia.
"Kita diminta untuk selalu mematuhi prokes, nah apa lagi disitu ada foto-foto yang tidak pakai masker, berkerumun mengakibatkan kemacetan. Dan foto foto kegiatan tersebut diunggah di akun Instagram (IG) DPC PKB Sidoarjo dan IG https://www.instagram.com/p/CNxDM4VHqAa/?igshid=5qqev0pz8dhv. Saya memohon ada tindak tegas terkait hal ini, dan jika memang aturan itu harus ditegakkan maka harus sama tidak tebang pilih," harap Amel.
Sementara itu, hingga Senin (19/4/2021) siang, postingan tersebut mendapatkan sebanyak 3523 tanggapan, mendapat 1592 komentar, dan 35 kali dibagikan.
Baca Juga:Waspada Begal dengan Modus Baru, Pura-Pura Jadi Debt Collector
Komentar berisikan kalimat protes pun menghujani postingan kegiatan yang diduga melanggar peraturan tentang penerapan protokol kesehatan penanganan pandemi Covid19.
"Jajal iku pihak berwajib endang di tindak... Ojok wong cilik tok sing mbok kek i aturan... ," tulis akun Jhon speed pada kolom komentar.
"Waowwww......bapak haji Subandi wakil bupati Sidoarjo," tulis akun Info Lantas Sidoarjo.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo, H Subandi kepada TIMES Indonesia, jejaring media suara.com, menegaskan jika kegiatan bagi takjil di jalan raya Ponti tersebut sudah mengutamakan prokes dan tidak bergerombol.
"Bagi takjil kok yo viral rek saya sebagai ketua DPC PKB selalu mengutamakan prokes dan tidak bergerombol. Dan Alhamdulillah kegiatan yang dilakukan dengan teman-teman fraksi dan pengurus PKB berjalan dengan tertib, ada 500 takjil yang kita bagi dan selesai dalam waktu 25 menit," ungkap H Subandi, Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo.