4 Fakta Kejamnya Tante Bunuh Keponakannya, Bocah 4 Tahun di Sumenep Madura

Kasus pembunuhan Selvy Nur Indah Sari, bocah 4 tahun asal Dusun Tambaagung, Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, terkuak.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 30 April 2021 | 05:05 WIB
4 Fakta Kejamnya Tante Bunuh Keponakannya, Bocah 4 Tahun di Sumenep Madura
Jasad anak yatim di Sumenep ditemukan di dalam karung di dasar sumur [Foto: Suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Kasus pembunuhan Selvy Nur Indah Sari, bocah 4 tahun asal Dusun Tambaagung, Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, terkuak.

Pembunuhnya ternyata tantenya sendiri, berinisial SL. Kasus ini bikin bergidik mengingat kekejaman SL saat menghabisi keponakan yang masih balita itu. Apalagi melihat motif pembunuhan yang di luar akal sehat manusia.

SL tega menghabisi keponakannya karena dendam abadi terhadap ibu korban yang diduga telah berselingkuh dengan suami SL. Padahal dugaan tersebut belum lah terbukti. Di sisi lain, salah apa bocah 4 tahun harus dilibatkan dalam masalah tersebut.

Berikut ini 4 kekejaman SL yang tega menghabisi nyawa keponakannya sendiri:

Baca Juga:Tante Bunuh Keponakan Bocah 4 Tahun Sebab Dendam Kesumat Pada Ibu Korban

1. Alasan pembunuhan di luar nalar

Selvy Nur Indah Sari itu dibunuh tantenya sendiri, SL, lantaran dendam kesumat kepada ibu korban. Pelaku menduga ibu korban pernah selingkuh dengan suaminya. SL sakit hati hingga tega berbuat sekejih itu.

Hal ini disampaikan Kapolres Sumenep AKBP Darman saat jumpa pers, Kamis (29/04/2021). Menurut Darman alasan itu lah kemudian menyebabkan dendam abadi yang tak terbendung.

"Akhirnya pelaku melampiaskan dendamnya kepada anaknya (korban)," kata Darman, dikutip dari Suarajatimpost.com, jejaring media suara.com.

2. Membekap lalu melucuti perhiasan korban

Baca Juga:Pembunuh Bocah 4 Tahun, Yatim Lagi, Ternyata Tantenya Sendiri di Sumenep

Pembunuhan ini terjadi pada Minggu, 18 April 2021 lalu. Saat itu tersangka melihat si bocah sedang membasuh tangan di kamar mandi milik seorang warga bernama Bu Karimah.

Tersangka kemudian mendekati dan merangkulnya sambil melepas kalung korban satu-satu. Kalung itu dicurinya. Selanjutnya tersangka mengajak korban untuk ikut ke rumahnya.

3. Korban menangis, dianiaya lalu dimasukkan karung

Sesampainya di rumah, korban bocah Selvy kemudian dimasukkan ke dalam kamar. Tersangka lalu mengambil kerudung hitam dan diikatkan kepada mata korban. Saat itu korban menangis kesakitan, berontak dan teriak "mama..,mama..,".

Lalu pelaku menganiaya korbannya dengan sangat kejam. Saat sudah tidak berdaya, tersangka mengambil sebuah karung warna putih di depan rumah yang digunakan untuk mengarungi si korban.

4. Dibuang ke dalam sumur mati

Selanjutnya, korban yang sudah tidak bergerak dibawa keluar rumah, diletakkan ke jok sepeda motor Honda Beat warna hitam. Tersangka lalu membawanya ke arah barat dan berhenti di pinggir jalan raya Dusun Pandan, Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten.

"Karung yang berisi korban tersebut oleh tersangka diangkat pelan-pelan kemudian dibuang ke dalam sumur mati di pinggir pantai tersebut," ujar Darman.

Barang bukti yang berhasil diamankan Polres yakni 1 unit Sepeda motor Honda Beat warna hitam kombinasi kuning, Perhiasan berbentuk anting dengan berat setengah gram.

Lalu satu buah kerudung warna hitam, 1 buah kerudung warna biru tosca, 1 buah karung bekas pakan ayam warna putih, 1 buah rok pendek warna kuning, 1 buah kaos lengan pendek warna putih, 1 buah kaos singlet warna ungu bertuliskan Hello Kitty, 1 buah celana dalam warna kuning dan uang sejumlah Rp 4.000.000 rupiah.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pengetrapal Pasal 80 ayat (3) UU RI nomor 17 tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini