Usai Operasi, Wanita Ini Mesti Pakai Obat Tetes Mata dari Darahnya Sendiri

Obat tersebut diteteskan ke mata sebanyak 8 kali sehari.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah
Senin, 03 Mei 2021 | 15:45 WIB
Usai Operasi, Wanita Ini Mesti Pakai Obat Tetes Mata dari Darahnya Sendiri
Ilustrasi obat tetes mata. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Operasi mata laser punya risiko komplikasi, misalnya mata menjadi kering, silau, atau penglihatan ganda. Kendati terbilang jarang, komplikasi tersebut bisa terjadi.

Inilah yang dialami dua orang wanita bernama Dana dan Amber. Melalui unggahan video di akun TikTok, mereka mengaku mengalami komplikasi akibat operasi mata laser sehingga mesti memakai obat tetes mata yang terbuat dari darah mereka sendiri.

"Aku ingin menunjukkan obat yang mesti aku bawa ke mana saja di dalam wadah pendingin ini. Ini adalah obat yang terbuat dari darahku sendiri. Jangan cemas, ini tak mengerikan," ungkap Dana dalam video unggahannya, dilansir dari Health.

Dana mengatakan obat tetes mata itu terbuat dari plasma dalam darahnya. Dia harus menggunakannya 8 kali sehari untuk mengatasi kerusakan saraf mata akibat operasi mata LASIK.

Baca Juga:Bentuknya Malah Jadi Bikin Merinding, Wanita Ini Menyesal Operasi Bokong

"Rasanya luar biasa setiap kali aku menggunakannya," imbuhnya.

Dana menceritakan pengalamannya (TikTok/lifeinrosegold_)
Dana menceritakan pengalamannya (TikTok/lifeinrosegold_)

Di sisi lain, Amber mengalami hal yang sama setelah operasi mata Photoreactive Keratectomy (PRK).

"Aku suka menggambarkan seolah kamu menderita fibromyalgia di mata. Mataku terus merasakan sakit," ucap Amber, menanggapi unggahan video Dana.

Amber pun membocorkan harga obat tetes mata tersebut, yakni mencapai 200 USD atau sekitar Rp2,8 juta. Ia juga harus selalu membelinya tiap bulan.

Amber mengatakan, "Aku setiap hari berharap supaya dapat bisa kembali menggunakan lensa kontak dan kacamata, tapi aku tidak bisa."

Baca Juga:Pakai Obat Tetes Mata, Apakah Dapat Membatalkan Puasa? Ini Jawabannya

Operasi PRK dan LASIK adalah bentuk operasi mata laser refraktif, jenis operasi yang menggunakan laser untuk memperbaiki masalah penglihatan yang disebabkan kesalahan refraksi. Artinya, mata tak membiaskan atau membelokkan cahaya dengan benar.

Kedua operasi ini dilakukan untuk membentuk kembali jaringan kornea, lapisan bening di bagian luar mata, dengan cara yang berbeda.

Amber menceritakan pengalamannya (TikTok/Loha.Amber)
Amber menceritakan pengalamannya (TikTok/Loha.Amber)

Selama PRK, lapisan atas kornea dihilangkan, lalu dokter membentuk kembali menggunakan laser.

"PRK lebih menyakitkan karena dokter menghilangkan seluruh lapisan atas kornea dan membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk tumbuh kembali," ungkap Vivian Shibayama, OD, dokter mata di UCLA Health.

Pada operasi LASIK, dokter bakal memotong flap kecil di lapisan atas kornea, lalu membentuk kembali lapisannya dengan laser melalui pembukaan flap tersebut dan menutupnya lagi.

Operasi ini bisa pulih lebih cepat. Namun, kedua operasi melibatkan pengerjaan pada kornea yang memiliki banyak saraf sehingga bisa sangat menyakitkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak