Misteri Nama Marlena yang Dikaitkan dengan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Eksplorasi pencarian bangkai Kapal Van der Wijck di perairan pantura dihentikan sementara. Eksplorasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim itu terkendala cuaca.

Muhammad Taufiq
Selasa, 04 Mei 2021 | 13:45 WIB
Misteri Nama Marlena yang Dikaitkan dengan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Tim eksplorasi bangkai Kapal Van der Wijck di Perairan Lamongan [Suara.com/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Eksplorasi pencarian bangkai Kapal Van der Wijck di perairan pantura dihentikan sementara. Eksplorasi yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim itu terkendala cuaca.

Di titik perairan yang disebut-sebut sebagai lokasi tenggelamnya kapal arus air bawah laut sedang kencang-kencangnya. Namun, meski terkendala cuaca dan kencangnya arus penyebab air laut keruh, tim BPCB mengaku berhasil mengambil foto bangkai kapal.

Foto tersebut kemudian dibawa untuk kemudian diidentifikasi lebih lanjut. Namun saat ini identifikasi belum dilakukan sebab masih membutuhkan data-data pendukung lainnya.

Demikian dikatakan Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho. Menurut dia, data pendukung tersebut penting sebahai pembanding dan penguat apakah itu kapal Van Der Wijck atau bukan.

Baca Juga:Menyusuri Jejak Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan

"Belum ada. Sementara ini kita semua butuh data dukung apakah kapal di sana adalah Van Der Wijck atau bukan," ujarnya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (03/05/2021) malam.

Wicaksono juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Rukun Nelayan dan Polairud Lamongan untuk melakukan kegiatan kontrol di area titik lokasi tenggelamnya bangkai kapal sampai kegiatan eksplorasi dilanjutkan kembali.

"Kami sudah berkoordinasi ke Rukun Nelayan dan Polairud Lamongan untuk mengontrol di titik lokasi sampai kegiatan selanjutnya," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga sekitar dan pegiat budaya Lamongan, muncul nama lain bagi bangkai kapal yang tenggelam di perairan pantura itu.

"Di wilayah pantura ini, orang lebih sering menyebut kapal yang tenggelam tersebut dengan nama Marena atau Marlena," ungkap Deny Koeswoyo, Pegiat Budaya Lamongan saat ditemui di rumahnya.

Baca Juga:Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan

Deny menambahkan, sebutan tersebut muncul karena tutur tinular atau cerita dari mulut ke mulut orang-orang terdahulu di kawasan pantura Lamongan, yang asal usul penyebutannya belum ia ketahui secara mendalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini