15 Tahun Lumpur Lapindo Rendam Porong, Pemerintah Dituding Lakukan Pembiaran

Sudah 15 tahun bencana lumpur lapindo berlangsung. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda semburan itu berhenti.

Muhammad Taufiq
Senin, 31 Mei 2021 | 16:27 WIB
15 Tahun Lumpur Lapindo Rendam Porong, Pemerintah Dituding Lakukan Pembiaran
Asap putih keluar dari pusat semburan terlihat dari kolam penampungan di titik 21, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/7).

Selain itu, Walhi juga menjelaskan, dampak dari bencana yang paling dominan pada persoalan sekotor ekonomi. Dua tahun pertama setelah semburan Lapindo, ada sekitar 3001 usaha informal mikor kecil menengah guling tikur. Sebanyak 24 pabrik yang tenggelam, kira-kira ada sebanyak 166 ribu karyawan yang kehilangan pekerjaan.

Bapemas sendiri di tahun pertama membuat catatan tafsiran kerugian pertama ekonomi langsung sekitar Rp 7,3 triliun dengan kerugian tidak langsung mencapai Rp 16,5 trilun.

"Artinya ada banyak kerugian yang begitu besar yang tidak dibayangkan oleh pemerintah harus dihadapi setiap hari oleh masyarakat selama 15 tahun," jelasnya.

Disamping itu, sekotor pendidikan juga mengalami kerugian besar. Data Walhi membeberkan, ada sebanyak 63 unit pendidikan dari tingkat TK sampai SMA yang tenggalam. Tapi tidak pernah dibangun kembali oleh pemerintah.

Baca Juga:MPP Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Publik

"Orang-orang yang dulu misalnya sektor kerja toko harus dipaksa pindah ke lokasi baru, bisa menjalan usahanya seperti dahulu. Begitu dia pindah ke lokasi baru besar kemungkinan mengalami penurunan. Begitu juga sektor lain, seperti buruh tani, buruh bangunan," tukasnya.

Kontributor : Amin Alamsyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini