SuaraJatim.id - Indonesia terkenal dengan tradisi yang beragam dari setiap daerahnya. Salah satu daerah yang menyimpan tradisi unik dan masih lestari hingga sekarang yakni Madura, Jawa Timur. Bahkan, tradisi tersebut sukses menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Apa saja tradisi itu, berikut rangkuman SuaraJatim.id;
1.Karapan Sapi
Karapan Sapi adalah tradisi masyarakat Madura yang digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September, dan akan dilombakan lagi pada final di akhir bulan September atau Oktober. Dalam tradisi Karapan Sapi ini, terdapat seorang joki dan 2 ekor sapi yang beradu kecepatan berlari untuk sampai ke garis finis.
Joki tersebut berdiri di atas kereta kayu dan mengendalikan arah lari sapi. Panjang lintasan karapan sapi ini kurang lebih 100 meter dan berlangsung dalam waktu 10 detik sampai 1 menit.
Baca Juga:Izin Liga 1 Turun, Rahmad Darmawan Akui Pemain Madura United Makin Giat Latihan
2. Toktok
Toktok merupakan kompetisi aduan saling seruduk antara dua sapi yang berhadapan. Sapi yang diadu biasanya adalah sapi jantan. Kedua sapi akan beradu kekuatan hingga salah satu sapi kalah, menyerah, dan bahkan lari dari hadapan lawannya.
Aduan Toktok ini harus didampingi oleh orang yang ahli. Tidak sembarang orang bisa menjadi wasit Toktok. Jika bukan ahli, justru dapat menambah resiko dan membahayakan orang di sekitar bahkan berakibat fatal.
3. Rokat
Tradisi Rokat atau petik laut merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia serta nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, tradisi yang juga disebut Rokat Tase ini dipercaya dapat memberikan keselamatan serta kelancaran rezeki.
Baca Juga:Warga Sampang Madura Dihantui Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan
Tradisi ini biasanya dimulai dengan acara pembacaan istighosah dan tahlil bersama masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat. Setelah itu, masyarakat menghanyutkan sesaji yang berisi ketan berwarna-warni, tumpeng, ikan-ikan, dan lain sebagainya.
4. Nadar
Tradisi adat Nadar alias Nyadar merupakan upacara adat yang digelar tiga kali dalam setiap tahun oleh warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Madura, Jawa Timur.
Pada sore hari, masyarakat setempat datang berduyun-duyun menuju makam di mana leluhurnya dikuburkan dengan membawa perlengkapan upacara. Upacara ini diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari tabur bunga di makam leluhur hingga pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka adat.
Pada malam harinya, peserta upacara diwajibkan untuk menginap di sekitar makam baik dengan mendirikan tenda-tenda maupun menginap di rumah warga yang berada di sekitar makam. Peserta akan memasak berbagai jenis makanan yang dibutuhkan untuk upacara selamatan esok harinya.
5. Ojung
Ritual Ojung merupakan sejenis permainan yang melibatkan dua orang laki-laki untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan yang panjangnya sekitar 1 meter sebagai alat memukul. Ritual ini biasanya diselenggarakan untuk memohon hujan dan agar terhindar dari malapetaka akibat kekeringan musim kemarau.
Di Madura, Ritual Ojung biasanya diiringi dengan musik yang terdiri dari 3 buah dung-dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi di tengahnya sehingga bunyinya seperti bas. Iringan musik ini jarang dijumpai di daerah lain.
Kontributor: Fisca Tanjung