Wakil Ketua MPR : Santri Harus Diberi Kesempatan Jadi Pengembang Perumahan

Pemerintah dan BUMN harus memberi kesempatan kepada para santri profesional

Muhammad Yunus
Sabtu, 05 Juni 2021 | 20:13 WIB
Wakil Ketua MPR : Santri Harus Diberi Kesempatan Jadi Pengembang Perumahan
Santri yang akan kembali ke pondok pesantren sedang menjalani pemeriksaan GeNose C19 (Suara.com/Ocsya Ade CP)

SuaraJatim.id - Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani menegaskan, Pemerintah dan BUMN harus memberi kesempatan kepada para santri profesional. Untuk menjadi developer properti.

Para santri saat ini tumbuh menjadi para profesional dan memiliki kemampuan enterpreneur yang bisa diandalkan di berbagai sektor terutama properti.

Demikian penegasan Wakil Ketua MPR Arsul Sani saat membuka kegiatan yang diselenggarakan NU Circle dan BTN bertajuk

“BTN Santri Developer Kebangsaan” di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021).
Kegiatan dilaksanakan dengn protokol kesehatan yang ketat termasuk wajib lolos tes Genose.

Baca Juga:Diduga Sodomi Santri Laki-laki, Pengasuh Pondok Pesantren di Solok Dipolisikan

Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Ketua Dewan Kehormatan Lily C. Wahid, Ketua Umum NU Circle R. Gatot Prio Utomo, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

Ketua Yayasan Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Muflihah Shohib, Dirut BTN Haru Koesmahargyo, Nofry Rony Poetra- Direktur Finance, Planning, and Treasury dan Elizabeth Novie Riswanti-Direktur Wholesale Risk and Asset Management.

Acara ini juga diikuti oleh kepala divisi dan kepala wilayah BTN se-Indonesia secara virtual dan disupport tim nucareer.id.
Arsul sangat mendukung upaya NU Circle dan BTN yang terus menerus memberikan baktinya kepada nahdliyin.

“Kebangkitan dan kemandirian masyarakat nahdliyin sangat membutuhkan bakti para profesional santri. Ini sebuah keniscayaan. Untuk itu saya sangat mengapresiasi peran penting NUC dan BTN dalam melakukan transformasi kebangkitan para santri dan kaum nahdliyin ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Kikin mengaku pelatihan untuk para santri dan pemuda lintas agama di bidang properti ini sangat ditunggu-tunggu.

Baca Juga:Alhamdulillah! 15 Santri Ponpes di Solok Lulus Seleksi PTN

“Kebutuhan perumahan di level menengah ke bawah sangatlah besar, terutama perumahan untuk warga nahdliyin. Saya berharap alumni Sandev Kebangsaan akan bisa langsung terjun menjadi pengembang untuk melayani masyarakat dan didukung penuh BTN,” ujarnya.

Gus Kikin mengapresiasi upaya NUC yang terus bergerak melahirkan para profesional santri dengan kompetensinya masing-masing. Ke depan, dengan bibit-bibit profesional ini, para santri akan bisa lebih berkompetisi di berbagai sektor kehidupan.

Dukung Pendanaan Perumahan

Dirut BTN Haru Koesmahargyo menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh bagi para pengembang profesional alumni Sandev Kebangsaan ini dalam membangun perumahan.

“Pada prinsipnya kami sangat mendukung berbagai inisiatif, terutama NUC, yang dengan segala inisiatifnya membangun skill dan kompetensi para santri di bidang perumahan. Ini terobosan baru yang sangat penting bagi pertumbuhan perumahan di Indonesia. Kami dari BTN akan memfasilitasi kebutuhan pendanaan bagi perumahan warga nahdliyin,” ujarnya.

Ketum NU Circle Gatot Prio Utomo menyatakan, Sandev Kebangsaan diikuti 85 peserta dari berbagai latar belakang agama, Islam,Kristen, Katholik,Hindu, Budha. Dari Islam juga terdiri atas berbagai kelompok organisasi. Kegiatan Sandev Kebangsaan berlangsung 5-11 Juni 2021.

“Kami punya tujuan besar untuk mencetak kaum profesional agar mampu berkompetisi terutama di era industri 4.0. Tak ada pilihan lain kecuali meningkatkan kapasitas santri dan kaum muda,” katanya.

Dengan bergaul selama sepekan, Gus Pu, demikian Gatot biasa disapa,para santri dan kaum muda lintas agama dapat mempererat toleransi dan keindonesiaan.

“Kekuatan Indonesia adalah ukhuwah kebangsaan ini. NUC berkomitmen menjaga keindonesiaan dengan memupuk dan memperkuat toleransi,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini