Menilik Sejarah dan Asal-usul Kota Madiun yang Hari Ini Berusia 103 Tahun

Kota Madiun tengah berulang tahun ke-103 tepat pada hari ini, Minggu (20/6/2021).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 20 Juni 2021 | 20:41 WIB
Menilik Sejarah dan Asal-usul Kota Madiun yang Hari Ini Berusia 103 Tahun
ilustrasi Kota Madiun. [Foto: instagram @seputarmadiun]

SuaraJatim.id - Kota Madiun Jawa Timur berulang tahun ke-103, tepat pada hari ini, Minggu (20/6/2021). Kota yang berjuluk Kota Pendekar ini menyimpan beragam nilai budaya, sejarah, wisata, hingga kuliner yang sudah terkenal. 

Terlepas dari hal itu, sebenarnya bagaimana sih sejarah awal mula berdirinya Kota yang juga mendapat julukan Kota Pecel ini?

Sejarah Kota Madiun

Madiun merupakan wilayah yang dirintis Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata "medi" (hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama "Keris Tundhung Medhiun". Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.
Pada sejarah Kabupaten Madiun disebutkan dua nama yaitu (desa/kabupaten) Wonorejo dan Purbaya. Sementara di Wikipedia muncul dua nama yaitu Wonosari dan Purabaya. Nama Madiun baru digunakan sejak tanggal 16 Nopember 1590 Masehi (untuk menggantikan nama Purbaya / Purabaya).

Baca Juga:Menko PMK Beri Perhatian Khusus Klaster Covid-19 Hajatan di Madiun

Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.

Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, dimana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak di sekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.

Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya), karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.

Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun, yang dipimpin oleh Musso di dungus, kec. Wungu, kab. Madiun, yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.

Asal Mula nama Madiun

Baca Juga:Klaster Covid-19 Hajatan di Madiun, Menko PMK: Harus Jadi Perhatian Khusus

Sultan Trenggono adalah Sultan Demak ketiga, sekaligus juga yang terakhir. Beliau mangkat pada tahun 1546 di medan perang dalam usahanya menaklukkan daerah Pasuruan di Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini