Varian Baru Covid-19 Mencemaskan, Wali Kota Surabaya Imbau Orang Tua Awasi Anaknya

Varian baru COVID-19 tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun anak-anak kecil juga ikut diserang.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 30 Juni 2021 | 10:18 WIB
Varian Baru Covid-19 Mencemaskan, Wali Kota Surabaya Imbau Orang Tua Awasi Anaknya
Ilustrasi virus corona. Kasus Varian Baru Covid-19 Mencemaskan, Wali Kota Surabaya Imbau Orang Tua Awasi Anaknya. (Pixabay/mohamed_hassan)

SuaraJatim.id - Kasus varian baru Covid-19 semakin mengkhawatirkan dalam beberapa pekan ini. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau para orang tua terus mengawasi anak agar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Saya minta tolong jaga putra-putrinya," katanya dikutip dari Antara, Rabu (30/6/2021).

Varian baru COVID-19, lanjut dia, tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun anak-anak kecil juga ikut diserang. Kekinian, kasus COVID-19 juga ditemukan pada anak-anak dan remaja. 

Ia menambahkan, ditemukannya COVID-19 varian delta di Surabaya membuat perawatan pasien yang terpapar menjadi lebih lama. Merespon itu, Ia memohon kepada masyarakat agar lebih mawas diri dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga:BOR Penuh, Pemkot Surabaya Akan Sewa 3 Hotel Jadi Tempat Isolasi

"Sekarang sakitnya lebih lama pengobatannya. Kalau dulu yang varian lama, tiga hari sembuh. Ini varian delta sampai seminggu lebih, berarti kan terus nambah jumlahnya," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Eri mengajak seluruh warga agar peduli kondisi kesehatan masing-masing keluarga dan tetangga. Ia meminta warga turut serta melaporkan jika mengetahui ada tetangga yang sedang sakit dan terindikasi terpapar COVID-19.
 
Eri menjelaskan, apabila ada tetangga yang terindikasi COVID-19 di perkampungan, warga dapat melaporkannya kepada perangkat RT/RW setempat. Kemudian, RT/RW akan meneruskan kepada lurah camat atau Tim Gerak Cepat (TGC) Command Center 112 untuk dikoordinasikan mengenai perawatannya.

"Nanti setelah itu lurah dan camat akan melakukan kontak, apakah masih ada rumah sakit yang kosong atau tidak. Kalau OTG (orang tanpa gejala) dan masih kuat maka ditempatkan di Hotel Asrama Haji. Tapi kalau penuh semua, maka isolasi mandiri yang dilakukan," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebelumnya mencatat hingga 22 Juni 2021 ada 36 kasus aktif COVID-19 pada anak antara usia 0-18 tahun ditemukan di Kota Surabaya. Jumlah kasus aktif pada anak tersebut dengan rincian, usia 0-2 tahun ada 2 kasus, usia 3-6 tahun ada 12 kasus, usia 7-12 tahun ada 8 kasus, usia 13-15 tahun ada 1 kasus, dan usia 16-18 tahun ada 13 kasus. 

"Rata-rata kasus aktif yang ditemukan pada anak-anak ini tanpa gejala," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.

Baca Juga:PPKM Mikro, Warkop dan PKL di Surabaya Wajib Tutup Pukul 20.00 WIB

Febri menjelaskan, bahwa rata-rata kasus aktif pada anak usia 0 hingga 12, terpapar disebabkan dari orang tuanya. Mungkin para orang tua itu ketika dari luar rumah atau pulang kerja, tidak langsung membersihkan diri sebelum menyapa anaknya.
 
Sedangkan untuk anak usia 13-18 tahun, lanjut dia, terpapar karena kurang sadarnya pengetahuan akan protokol kesehatan. Oleh karena itu, Febri menyatakan, bahwa hal ini tentu perlu diantisipasi bersama oleh para orang tua.  Sebab, kata dia, meski usia masih muda, juga sangat rentan terpapar COVID-19.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini