Ibu-ibu Modin Muslimat NU Surabaya Dilibatkan Tangani Jenazah Pasien Covid-19

Kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Kota Surabaya.

Muhammad Taufiq
Kamis, 01 Juli 2021 | 17:19 WIB
Ibu-ibu Modin Muslimat NU Surabaya Dilibatkan Tangani Jenazah Pasien Covid-19
Ibu-ibu Modin Muslimat NU Surabaya dilibatkan tangani jenazah Covid-19 [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Kota Surabaya. Oleh sebab itu ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) banyak dilibatkan dalam penanganan jenazah pasien Covid-19.

Puluhan ibu modin atau petugas keagamaan Muslimat NU dari berbagai kecamatan di Surabaya itu dilibatkan sebab Rumah Sakit Haji Surabaya sempat kewalahan dalam menangani jenazah.

Ini setelah sekitar 40 karyawannya harus isolasi mandiri, sehingga perlu bantuan tenaga dari luar untuk menangani pasien Covid-19 tersebut.

"Sejak 2020 hingga saat ini, ibu-ibu Muslimat NU Surabaya dilibatkan dalam merawat jenazah pasien COVID-19," kata Ketua II PC Muslimat NU Surabaya Hj Masfufah Hasyim di Surabaya, Kamis (01/07/2021).

Baca Juga:Pemkot Surabaya Beri Insentif Rp 400 Ribu ke Satgas Kampung Tangguh

Akhirnya, ada pertemuan koordinasi antara Muslimat NU dengan Dinkes dan Dinsos Surabaya untuk mendatangkan bantuan tenaga dari Kecamatan Sukolilo karena posisi Rumah Sakit Haji dan pemakaman COVID-19 memang ada di kecamatan itu.

"Setiap hari ada dua shift (giliran) dan setiap shift ada 6-8 orang. Mereka menangani sekitar 20 jenazah per-hari," kata pengurus yang membidangi Dakwah, Ekonomi/Koperasi/Agrobis, dan Tenaga Kerja PC Muslimat NU Surabaya itu.

Menurut dia tugas penanganan jenazah itu meliputi perawatan jenazah yang terpapar COVID-19 seperti mulai dari menyucikan, membalut dengan kain kafan (mengkafani), menshalatkan, hingga ikut mengantar ke pemakaman.

"Untuk menyucikan dan seterusnya itu dilakukan di halaman krematorium. Ruang krematorium ada di area pemakaman COVID-19 di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya yang paling pojok," katanya.

Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Surabaya (1966-1970) itu menjelaskan ibu-ibu Muslimat NU yang menangani jenazah COVID-19 adalah ibu-ibu Muslimat NU yang menjadi modin perempuan.

Baca Juga:Catat! Pelamar CPNS di Surabaya Wajib Lampirkan Hasil Negatif Tes Swab Antigen

"Beliau-beliau itu tergabung dalam wadah Paguyuban Modin Sukolilo Surabaya yang diketuai H. Abd Rahman dengan sekretaris adalah Hj.Umi Nadhiroh (Sekretaris PAC Muslimat NU Kecamatan Sukolilo)," katanya.

Keduanya merupakan koordinator modin untuk jenazah COVID-19 di Surabaya yang selama ini sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Surabaya.

"Mereka didukung 87 orang dari Muslimat Ancab Sukolilo, tapi masih kurang dan sedang mencari tambahan dari Muslimat Ancab Rungkut. Informasihnya tambahan juga sudah ada yang masuk," katanya.

Puluhan warga Muslimat NU di Surabaya itu sudah beberapa kali melakukan persiapan dengan brifieng pemulasaraan/perawatan jenazah dari Dinas Kesehatan dengan praktek merawat hingga mengebumikan dengan memakai APD.

"Jadi, cara merawat jenazah COVID-19 itu juga sudah mendapat pembekalan lewat pelatihan oleh PC Muslimat NU yang bekerja sama dengan Rumah Sakit atau Dinkes dan Dinsos. Bahkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sempat memantau upaya ibu-ibu itu," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ada HIV/AIDS dulu juga sudah pernah ada pelatihan untuk menangani jenazah dengan penyakit menular, sehingga tinggal tambahan materi terkait COVID-19 dan hal-hal yang penting untuk diperhatikan saja.

"Sebenarnya sih dari awal corona muncul, Muslimat NU sudah langsung 'cancut tali wondo' (bekerja bakti datau bergotong royong) melakukan penyemprotan desinfektan, pembagian sembako, masker, alat APD, hingga buka warung gratis," katanya.

Tidak hanya penanganan jenazah COVID-19, kata dia, ibu-ibu Muslimat NU Surabaya juga sudah setahun lebih berpartisipasi dalam melakukan edukasi tentang wabah, cara mengatasi atau solusinya. Juga, edukasi tentang vaksin.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya juga bersyukur karena NU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk merawat jenazah pasien COVID-19 .

"Teman-teman Dinsos juga sudah menyiapkan semuanya. Jadi, mulai dimandikan, dishalati dan dimakamkan bisa dilakukan di TPU Keputih, sehingga tidak perlu jauh-jauh," katanya. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini