Mengenal Kawin Colong, Tradisi Menikah ala Suku Osing Banyuwangi

Masyarakat adat suku Osing Banyuwangi memiliki satu tradisi cukup unik, yakni kawin colong.

Muhammad Taufiq
Kamis, 08 Juli 2021 | 09:44 WIB
Mengenal Kawin Colong, Tradisi Menikah ala Suku Osing Banyuwangi
ilustrasi kawin colong – instagram @isunbanyuwangi

Seorang Colok, dipilih yang mempunyai kecakapan berbicara dan berargumentasi.

Colok kadang juga diambil dari tokoh masyarakat setempat, agar kehadirannya tidak menimbulkan kemarahan dari pihak perempuan.

Ngempotaken

Hal yang harus diperhatikan juga oleh calon pengantin lebih-lebih calon pengantin perempuan, bahwa sebelum melaksanakan munggah kawin mereka tidak boleh pergi keluar rumah sendirian.

Baca Juga:PPKM Darurat, Satgas COVID-19 Banyuwangi Targetkan Vaksinasi 21 Ribu Setiap Hari

Sebagai-mana ungkapan, “lek/bengiro ojok menyang adoh-adoh, melaku kudu onok hang ngetutaken, soale nanggung paes arepa dadi ratau”.

Ungkapan Ini merupakan wanti-wanti bagi kedua mempelai untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Munggah kawin

Merupakan proses akad nikah yang dilakukan oleh kedua mempelai laki-laki dan perempuan dengan dihadiri orang tua kedua belah pihak, sanak kerabat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para tamu undangan.

Tahapan ini dilaksanakan sebagaimana pernikahan umumnya, baik nikah colong ataupun nikah normal.

Baca Juga:Sejumlah Pedagang Positif Covid-19, Pasar Banyuwangi 'Lockdown'

Proses ini dilasanakan tidak mengenal waktu baik siang harimau pun malam hari, tapi umumnya masyarakat lebih memilih siang hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini