"Mending maling pocong lah daripada maling uang rakyat," tulis akun @masitoh.s.
"Mau tanya manfaatnya dikasih pocong2an itu buat apa sih? Gak jelas blas...," akun @_rudi_yakups.w menulis komentar seperti itu.
"Edukasi tak perlu menakuti," tulis akun @lmg_second.
"Mending di pasangi banner dg isine motivasi ben podo semangat gawe njogo kesehatane, ora malah di kek i tulisan korban mati tok ae garai wong maleh mikir sg negativ," tulis akun @rizkyarslan.
Baca Juga:Video Viral Geng Motor Serang Polisi di Jaksel, Delapan Pelaku Ditangkap dan Satu DPO
Sebelumnya, polisi Lamongan memasang manekin pocong tersebut sebagai pengingat bagi warga, terutama para pelanggar protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Lamongan agar jera dan tidak sembrono.
Polisi awalnya memajang 3 patung pocong di pojok barat dekat wahana Bianglala Alun-alun Lamongan agar bisa dilihat banyak orang. Di sebelah pocong itu juga diletakkan 3 buah keranda mayat yang bertuliskan "Mati Karena Corona" dan baliho berukuran besar yang bertuliskan "61.140 Orang Meninggal karena Covid-19 di Indonesia, Mau Gabung?".
Seperti disampaikan Kasat Lantas Polres Lamongan, AKP Fybrien Senja Indah Lestari, 3 manekin pocong itu sengaja dipajang untuk mengkampanyekan betapa bahayanya Covid-19.
"Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini untuk menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya menaati prokes, karena kondisi pandemi saat ini," kata AKP Fybrien dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (9/7/2021).
Anehnya, keberadaan patung pocong tersebut bukannya bikin jera dan membuat kesan seram, yang terjadi justru sebagian masyarakat malah menjadikannya sebagai bahan meme untuk candaan dan bullyan di medsos.
Baca Juga:Puskesmas Yang Viral Jadi 'Tempat Karaoke' Buka Suara: Itu Sedang Kerjakan Tugas