Cerita Pedagang Mainan Anak Meraup Cuan di Tengah PPKM Darurat

Rusdi menceritakan, dalam bekerja dirinya tidak ada kata putus asa.

Eko Faizin
Minggu, 11 Juli 2021 | 13:43 WIB
Cerita Pedagang Mainan Anak Meraup Cuan di Tengah PPKM Darurat
Pedagang mainan anak di Surabaya di tengah penerapan PPKM Darurat. [Suara.com/Achmad Ali]

"Sebelum ada corona paling saya bisa jualan 5-10 mainan. Saat ini dagangan saya bisa laku 10-15. Itu pun yang paling laku seperti spidermen dan pelampung renang angsa," bebernya.

Peningkatan penjulan sebenarnya membuat kakek 59 tahun itu heran. Dia bahkan mengira, banyak orangtua yang sengaja membelikan mainan agar anaknya tetap berada di dalam rumah. Apalagi banyak mall dan toko tutup karena aturan PPKM Darurat.

"Saya juga heran. Kondisi seperti ini jualan saya makin laku. Apa memang sengaja dibelikan mainan agar anaknya tetap di rumah," ungkapnya dengan heran.

Wabah Corona yang dikenal dengan sebutan Covid-19 telah menjadi momok bagi masyarakat Indonesia bahkan negara-negara lain di dunia. Di Jatim sendiri, 20 kabupaten/kota dinyatakan zona merah.

Sesuai data yang dirilis media harian Covid-19 dari BNPB maupun Satgas Covid-19 Jatim per tanggal 9 Juli 2021, penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim sebanyak 2.530 kasus baru.

Sedangkan pasien yang berhasil sembuh bertambah sebanyak 1.9431 orang. Sedangkan yang meninggal dunia bertambah sebanyak 218 orang.

Secara kumulatif, situasi perkembangan Covid-19 di Jatim adalah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 189.705 kasus sejak pandemi masuk ke Jatim. Rinciannya, sebanyak 162.029 orang berhasil sembuh, 13.663 orang masih dalam perawatan dan sebanyak 14.013 orang meninggal dunia.

Kontributor : Achmad Ali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak