Bagi Kalian yang Biasa Telat Sarapan, Kenali 4 Efek Kurang Baiknya Bagi Tubuh

Bagi kalian yang biasa melewatkan sarapan, harus baca ini. Ternyata menurut beberapa ahli telat sarapan pagi memiliki efek kurang baik pada tubuh.

Muhammad Taufiq
Kamis, 12 Agustus 2021 | 09:32 WIB
Bagi Kalian yang Biasa Telat Sarapan, Kenali 4 Efek Kurang Baiknya Bagi Tubuh
Ilustrasi sarapan pagi. (Unsplash/Brooke Lark)

SuaraJatim.id - Bagi kalian yang biasa melewatkan sarapan, harus baca ini. Ternyata menurut beberapa ahli telat sarapan pagi memiliki efek kurang baik pada tubuh.

Pagi hari memang waktu yang sibuk bagi sebagian orang, sehingga ada kalanya lupa sarapan. Banyak yang hanya mengambil cemilan, kopi untuk sarapan, kemudian pergi.

Padahal sarapan bisa dibilang sebagai waktu makan yang paling penting dalam sehari. Karena jika terus-terusan melewatkannya, bisa berdampak besar pada kesehatan Anda.

Jadi, meski sulit, sarapan pagi yang sehat adalah sebuah keharusan. Tapi juga jangan kemudian sarapan dengan cara yang tidak sehat. Beberapa ahli menyebut sarapan memang opsional. Asalkan mengonsumsi makanan sehat sepanjang hari, tidak sarapan bukan persoalan yang besar.

Baca Juga:Jangan Salah, Sarapan Ternyata Bisa Cegah Berat Badan Naik

Jika kamu merasa lapar di pagi hari, silakan makan sarapan yang sehat. Namun, jika kamu tak merasa lapar, dan tidak merasa perlu sarapan, maka jangan memakannya. Sesederhana itu.

Meskipun begitu, ada juga beberapa ahli yang punya berpendapat lain. Menurut studi, melewatkan sarapan bisa menimbulkan beberapa efek negatif pada tubuh. Lantas, apa saja dampaknya saat melewatkan sarapan? Berikut ini dikutip dari halodoc.com:

1.Meningkatkan Risiko Obesitas

Bagi kamu yang was-was terhadap kelebihan berat badan, rasanya perlu harap-harap cemas. Studi dalam Arab Journal of Nutrition and Exercise, melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak dan remaja di Arab Saudi.

Hal sebaliknya berlaku, mereka yang rutin sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Meski begitu, karena sifat studi observasi yang kurang kuat, para ahli mengatakan masih membutuhkan studi lebih jauh untuk membuktikan hal tersebut.

Baca Juga:2 Kunci Utama Turunkan Berat Badan: Jangan Lupa Sarapan dan Kurangi Camilan Manis

2.Meningkatkan Risiko Masalah Jantung

Dampak melewatkan sarapan juga bisa menyasar organ vital seperti jantung. Menurut studi dari Universitas Harvard, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, daripada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan.

Meski penyebab langsungnya belum diketahui secara persis, para peneliti menduga bahwa bertahan dalam keadaan puasa lebih lama bisa memicu stres fisik dan membuat tubuh bekerja lebih keras, dan menyebabkan perubahan metabolisme.

"Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pada pasien yang melewatkan sarapan, telah dikaitkan dengan penyakit jantung," jelas Christian J. Gastelum, MD, ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS.

3.Tidak Produktif

Dampak melewatkan sarapan juga bisa membuat kita jadi tidak produktif dan sulit berkonsentrasi. Pasalnya, tubuh terutama otak tak memiliki “bahan bakar” untuk beraktivitas atau bekerja bila tidak sarapan.

Ingat, otak membutuhkan glukosa agar berfungsi optimal. Kehabisan glukosa atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama memengaruhi fungsi kognitif.

Imbasnya, kita tidak dapat berpikir dengan jernih seperti biasanya. Hal ini akan mengurangi produktivitas sehari-hari. Contohnya, fokus yang menghilang sehingga melupakan pekerjaan yang harus dilakukan.

4.Meningkatnya Hormon Kortisol

Menurut studi pada 2014 dari University of California, menunjukkan wanita yang melewatkan sarapan memiliki kadar kortisol (hormon stres) yang lebih tinggi selama berbagai tes sepanjang hari, dibandingkan dengan wanita yang sarapan. Selain itu, wanita yang melewatkan sarapan juga memiliki hasil tekanan darah yang lebih tinggi.

Menurut peneliti, kombinasi melewatkan sarapan dan mengalami stres kronis meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom kardiometabolik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak