Ini Daftar 5 Ulama Jawa Timur Bergelar Pahlawan Nasional

Jawa Timur menjadi salah satu daerah pusat perlawanan terhadap penjajah. Tidak hanya sebagai basis tentara sabilillah, bahkan gerakan perlawanan juga didengungkan para ulama.

Muhammad Taufiq
Rabu, 18 Agustus 2021 | 08:13 WIB
Ini Daftar 5 Ulama Jawa Timur Bergelar Pahlawan Nasional
Seorang Banser melintas di samping lukisan KH Hasyim Asy'ari, tokoh NU pahlawan nasional. [Antara/M Risyal Hidayat]

SuaraJatim.id - Jawa Timur menjadi salah satu daerah pusat perlawanan terhadap penjajah. Tidak hanya sebagai basis tentara sabilillah, bahkan gerakan perlawanan juga didengungkan para ulama.

Ada sejumlah ulama Jawa Timur yang saat ini sudah ditetapkan sebagai Pahlawa Nasional karena jasa-jasanya di masa perjuangan melawan penjajah dulu. Misalnya sejumlah nama ulama Nahdlatul Ulama.

Nah, tepat momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 ini, ada baiknya mengenang dan meneladani sepak terjang para ulama kharismatik ini dalam berjuang mempertahankan tanah airnya ini.

Berikut ini 5 nama ualama Jatim yang bergelar pahlawan nasional, seperti dikutip dari NUOnline:

Baca Juga:HUT Kemerdekaan RI, Ahli Epidemiologi Singgung Semangat Gotong Royong Hadapi Pandemi

1. KH M Hasyim Asy'ari

Kiai Hasyim atau Mbah Hasyim adalah tokoh utama dan pendiri NU pada 31 Januari 1926. Pendiri dan Pengasuh pertama Pesantren Tebuireng, Jombang tersebut merupakan satu-satunya penyandang gelar Rais Akbar NU hingga akhir hayatnya dan tidak pernah ada lagi hingga sekarang.

Ayahanda KH Abdul Wahid Hasyim ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 17 November 1964 berkat jasanya yang berperan besar dalam pendidikan melalui NU dan melawan penjajah.

Salah satu di antara jasanya untuk negara ini adalah memutuskan NU untuk mengeluarkan Resolusi Jihad fi Sabilillah yang direkomendasikan untuk pemerintah RI yang baru berdiri dan Jihad fi Sabilillah untuk umat Islam dengan fatwa, setiap orang dewaasa yang berada dalam radius 90 km dari medan pertempuran melawan penjajah wajib berperang. Keduanya diputuskan menjadi pernyataan resmi organisasi NU pada 22 Oktober 1945. Dan tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai hari santri.

2. KH Abdul Wahid Hasyim

Baca Juga:HUT Kemerdekaan RI ke-76: Simak Sejarah Perjuangan Indonesia untuk Merdeka dari Covid-19

KH Abdul Wahid Hasyim adalah putra Hadratussyekh KH Hasyim As’yari dan ayah dari presiden keempat RI, KH Abdurrahmann Wahid. Tercatat sebagai salah seorang anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Di Pesantren Tebuireng, dirinya mempelopori masuknya ilmu pengetahuan umum ke dunia pesantren dengan mendirikan Madrasah Nidzmiyah dengan ilmu umum 70 persen, ilmu agama 30 persen. Dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1960.

3. KH Abdul Wahab Chasbullah

Mbah Wahab atau Kiai Wahab merupakan salah seorang pendiri NU. Sebelumnya, dikenal sebagai pendiri kelompok diskusi Tashwirul Afkar (pergolakan pemikiran), pendiri Madrasah Nahdlatul Wathan (kebangkitan negeri), pendiri Nahdlatut Tujjar (kebangkitan pedagang).

Sejak 1924, mengusulkan agar dibentuk perhimpunan ulama untuk melindungi kepentingan kaum tradisionalis yang bermazhab. Usulannya terwujud dengan mendirikan NU pada 1926 bersama kiai lain.

Kiai yang pernah menjadi Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut juga salah seorang penggagas Majelis Islam A’la Indonesia atau MIAI. Juga sebagai Rais ‘Aam PBNU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak