Pendirian Toko Swalayan Modern di Pamekasan Dibatasi

Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, membatasi pendirian toko swalayan modern guna menyelamatkan ekonomi masyarakat pemilik toko tradisional di wilayah setempat.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 18 September 2021 | 07:30 WIB
Pendirian Toko Swalayan Modern di Pamekasan Dibatasi
Ilustrasi toko swalayan modern, Pamekasan. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Pendirian toko swalayan modern di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur dibatasi. Alasannya demi menyelamatkan toko -toko tradisional di wilayah setempat.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, kebijakan pembatasan toko swalayan modern telah merujuk hasil penelitian.

"Ini berdasarkan hasil survei LSI. Jadi, jika ada satu toko modern yang buka, sekitar 20 toko tradisional di sekitarnya terdampak dan terancam bangkrut, bahkan ada yang tutup," kata bupati saat menyampaikan sambutan di acara pelantikan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan periode 2021--2026 di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan mengutip dari Antara, Jumat (17/9/2021).

Pemerintah, lanjut dia, harus memperhatikan nasib para pelaku usaha lokal di Pamekasan.

Baca Juga:Mahasiswa Perusak dan Pembakar Kampus IAIN Madura Buron, Diminta Serahkan Diri

"Maka dari itu, selama saya jadi bupati, toko modern ridak akan pernah berdiri di kabupaten ini," ujar bupati.

Bupati menjelaskan pemberdayaan ekonomi lokal dan keberlangsungan usaha masyarakat menjadi prioritas pembangunan dan kebijakan Pemkab Pamekasan.

"Karena kebijakan membatasi pertumbuhan toko modern itulah, maka pilihan Pemkab Pamekasan adalah membuat Wamira (Warung Milik Rakyat)," katanya.

Wamira merupakan toko swalayan yang semua isinya merupakan hasil kerajinan masyarakat Pamekasan dan akan dibangun di masing-masing kecamatan.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengajak kepada para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Pamekasan untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal yang kini sedang dikembangkan Pemkab.

Baca Juga:Nikmati 10 Destinasi Wisata Alam dan Sejarah di Pamekasan Madura

Bupati juga memaparkan tentang program wirausaha baru (WUB) yang dikembangkan di Kabupaten Pamekasan yang kini sudah bisa memproduksi sejumlah hasil kerajinan, seperti sarung, songkok dan sepatu.

"Sepatu yang saya pakai ini merupakan hasil produk warga Pamekasan yang mengikuti program WUB. Harganya hanya Rp80 ribu," kata bupati sambil menunjuk sepatu bertulis "Pamekasan Hebat" yang digunakan bupati muda ini.

WUB merupakan satu dari lima program prioritas yang dicanangkan Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam. Empat program lainnya masing-masing peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan reformasi birokrasi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini