Paranormal Turun Tangan Cari Sri yang Hilang di Hutan Ponorogo

Warga Ponorogo tak kunjung ketemu sejak dilaporkan hilang, pada 20 September 2021 lalu. Diduga korban hilang di kawasan hutan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 17:29 WIB
Paranormal Turun Tangan Cari Sri yang Hilang di Hutan Ponorogo
Ilustrasi hutan di Ponorogo. [pixabay.com]

SuaraJatim.id - Warga Ponorogo tak kunjung ketemu sejak dilaporkan hilang, pada 20 September 2021 lalu. Diduga korban hilang di kawasan hutan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo.

BPBD Ponorogo bersama relawan gabungan telah melakukan operasi pencarian, namun belum membuahkan hasil.

Ada penambahan personel dari relawan Tagana, Banser dan MTA, pada hari kedua pencarian. Total ada enam kelompok Search and Rescue Unit (SRU). Dimana dalam 1 SRU terdiri dari 10 personel.

“Pencarian hari kedua ini, ada tambahan relawan dari Tagana, Banser, dan SAR MTA. Jadi ada 7 SRU dengan personel masing-masing 10 orang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Sabtu (2/10/2021).

Baca Juga:Tukang Cukur Rambut di Gresik Buka Praktik Suntik Pemutih Kulit, Belajar dari YouTube

Ia melanjutkan, berdasar hasil evaluasi pencarian pada hari pertama, ada dua kendala yang dihadapi oleh para relawan. Pertama, luasnya wilayah hutan yang menjadi tempat pencarian.

Kemudian korban yang hilang, yakni bernama Sri Mulyati (37) sudah sejak tanggal 20 September menghilang dari rumah. Nah, baru dilaporkan tanggal 30 September, artinya sudah 10 hari hilang, baru dilaporkan atau dilakukan pencarian.

“Melihat kondisi fisik, Bu Sri Mulyati sehat-sehat saja. Otomatis 10 hari berjalan, ya bisa dibayangkan pasti sudah jauh,” katanya.

Hasil pencarian kemarin (1/10), dari titik warga melihat korban pada tanggal 26 September, relawan sudah menyusuri hampir 1 kilometer. Penyusuran juga dilakukan lewat darat dan sungai.

Budi mengumpulkan informasi dari pihak keluarga, saksi dan masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai salah satu bentuk usaha, pihak keluarga juga mendatangkan paranormal atau orang pintar untuk memberi langkah atau prediksi pencarian para relawan.

Baca Juga:Rencana Proyek Pembangunan Tol Kediri Tulungagung Dievaluasi

“Berbagai usaha sudah kita tempuh, salah satu mendatangkan paranormal. Mungkin bisa melihat dengan kasat mata,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini