Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia: Grebeg Mulud Hingga Baayun Maulid

Maulid Nabi merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 11:31 WIB
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia: Grebeg Mulud Hingga Baayun Maulid
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)

Di Banjarmasin, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi Baayun Maulid. Tradisi Baayun Maulid dilakukan dengan cara membaca atau berzikir dan shalawat nabi dengan berayun di ayunan.

Kegiatan ini diikuti dari segala usia dan biasanya dilaksanakan di sekitar masjid. Agar tampak meriah tak jarang ada yang menghiasi ayunan dengan pernak-pernik dan janur.

5. Maudu Lompoa

Salah satu tradisi di Sulawesi Selatan yang unik yakni Maudu Lompoa (Maulid Besar). Kegiatan ini berupa menghias perahu dengan telur hias dan selendang warna-warni.

Baca Juga:50 Ucapan Selamat Maulid Nabi 2021, 12 Rabiul Awal 1443 H Kirim ke Teman dan Keluarga

Perahu hias itu berada di sepanjang tepian sungai dan diisi beragam bahan makanan tradisional. Makanan itu nantinya dapat dinikmati masyarakat setempat.

6. Ngerobok

Tradisi ngerobok merupakan salah satu bentuk perayaan Maulid Nabi di Banten, Jawa Barat. Ngerobok merupakan tradisi arak-arakan hadiah yang dikemas dan di bentuk sedemikian rupa.

Hadiah tersebut dibentuk beragam, mulai dari minitur bangunan maupun kendaraan. Isi dari hadiah yang diarak itu beragam, mulai dari makanan, minuman, mainan, pakaian, aneka kebutuhan yang lain serta uang. Namun yang pasti, hampir di setiap daerah di Indoensia selalu menggelar pengajian.

(Lolita Valda Claudia)

Baca Juga:ASN Cuti dan Libur Tanggal 18-22 Oktober Akan Diberikan Sanksi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak