SuaraJatim.id - Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akhirnya berhasil menemukan bangkai Kapal Van Der Wijk di perairan laut Utara Lamongan.
Bangkai kapal legendaris itu ditemukan tepat berada di 17 mil dari pantai Desa Brondong Kecamatan Paciran. Bangkai kapal yang tertuang dalam novel Buya Hamka itu ditemukan dalam kedalaman 54 meter.
Dalam dokumentasi yang ditampilkan BBCB, kapal yang tenggelam pada tahun 1936 itu masih terlihat megah, meski sudah dipenuhi terumbu karang.
Dalam foto-foto itu juga, beberapa potongan tubuh kapal terlihat jelas. Mulai dari deck kapal hingga tangga besi yang diduga sebagai jalan penghubung antar bangunan di dalam kapal.
Baca Juga:Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri 2021, Semen Gresik Gelar Istighosah
Penyelam bahkan menemukan sisa barang-barang peninggalan kuno, yang diduga milik penumpang kapal. Seperti peti yang terbuat dari besi, beberapa botol wine atau anggur dan jenis barang lainnya.
Bahkan nelayan lain sempat menemukan baju noni Belanda di dasar laut. Namun kebenaran ini masih dipertanyakan keabsahannya.
Pencarian tidaklah gampang
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekplorasi penemuan kapal Van Der Wijk dianggap tidaklah mudah.
Sebelumnya proses pencarian sempat mengalami kendala hingga akhirnya digelar kembali dan membuahkan hasil. Penemuan penampakan bangkai kapal ini kali kedua dilakukan pada bulan awal Oktober ini.
Baca Juga:Prediksi Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan di BRI Liga 1 2021/2022
"Ekpolrasi bangkai kapal ditemukan dengan kedalaman 54 meter, namun penyelam kita hanya bisa mengakses hingga 45 meter saja," katanya, Kamis (21/10/2021).
Dijelaskan, kapal Van Der Wijk memiliki panjang 125 meter setara dengan panjang lapangan bola. Sedangkan lebar badan kapal diperkirakan 20 meter. Penyelam bahkan sempat melihat besanrnya cerobong kapal, tapi tak bisa mendokumentasikan lantaran airnya terlihat keruh.
Kendati sudah menemukan bangkai kapal legendaris, pihak BCB perlu adanya pembuktikan secara akademi. Pasalnya belum ada bukti secara kongkrit, baik berupa tulisan maupun sisa-sisa peninggalan yang identik menyatakan kapal karam di peraiaran Berongong merupakan kapal Van Der Wijk.
"Secara kajian pelan-pelan harus dipastikan. Saat ini modal kita adalah ketarangan masyarakat dulu yang sempat menolong dan penemuan bangkai kapal. Termasuk tangga dan benda peninggala paling mudah dikenali. Saya yakin 70 persen bangkai itu meruapakan kapal Van Der Wijk," ujarnya.
Sementara itu Bupati Lamongan Yuronur Efendi mengapresiasi dengan penemuan kapal yang sempat diangkat dari layar lebar. Penemuan ini disebut bupati sebagai sejarah besar yang nantinya akan menjadi bukti terpenting bahwa Van Der Wijk bukan lah kisah fiksi.
Dalam mendukung penemuan ini, bupati akan melakukan kordinasi dengan berbagai pihak. Utamanya terkait pengangkatan kembali bangkai kapal dari dasar laut menuju darat. Kedepan bisa jadi, bangkai kapal akan dijadikan wisata baru yang berbentuk musium sejarah.
"Ini titik awal targetnya harus mengidentifikasi bahwa kapal itu jelas Van Der Wijk. Selanjutnya saya akan kordinasi, kalau ini sudah menyangkut milik negara, ini mau dijadikan wisata saya yakin tidak akan sulit," ucapanya di hadapan awak media.
Kontributor : Amin Alamsyah