SuaraJatim.id - Setelah peresmian Omah Asa oleh Gus Miftah dan Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, kini giliran Youtuber Atta Halilintar ikut bergabung.
Kemudian publik figur Ipang Wahid atau Gus Ipang putra dari KH Solahudin Wahid yang ikut berkolaborasi dalam gerakan Omah Asa tersebut.
Omah Asa akan menjadi tempat pembuatan konten-konten positif yang diharapkan berdampak besar bagi masyarakat Indonesia.
Omah Asa pun didirikan tepat di momen Sumpah Pemuda dengan harapan bisa membawa semangat para pemuda dan memberi dampak sosial yang tinggi.
Baca Juga:Atta Halilintar Ungkap Rencana Umrah Bareng Keluarga Anang dan KD
"Di rumah ini, perbedaan akan merekatkan, bukan meretakkan. Di rumah ini, perbedaan menjadi alasan untuk saling mengisi bukan memusuhi. Di rumah ini, perbedaan jadi alasan untuk bersanding, bukan bertanding," kata Gus Miftah, seperti dikutip dari Antara, Minggu (31/10/2021).
Pendiri Omah Asa lainnya Ipang Wahid mengatakan, program Omah Asa akan meliputi beberapa hal yang kekinian dan bisa menebar dampak positif.
Apalagi ketiganya dikenal sebagai figur publik yang kerap membuat gebrakan- gebrakan dan tren yang diikuti banyak masyarakat Tanah Air.
Gus Miftah yang ahli dalam pengetahuan ilmu agama, Atta dengan pengalaman konten kreator dengan pengikut YouTube terbesar di Asia Tenggara, serta Ipang Wahid dengan segudang kontribusinya di dunia kreatif menjadikan visi berdirinya Omah Asa tak sulit untuk diwujudkan.
“Visi besar Omah Asa ini adalah menjadi Pusat Kebajikan. Menyebarkan good vibes," kata pria yang juga cicit pendiri Nahdlatul Ulama, K.H. Hasyim Asy’ari.
Baca Juga:Viral Video Lama Syahrini Doakan Masuk Islam, Setahun Kemudian Deddy Corbuzier Mualaf
Omah Asa juga akan melibatkan para publik figur untuk berkolaborasi bersama antara lain seperti Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad, Wirda Yusuf Mansur (putri Ustadz Yusuf Mansur), dan YouTuber Arief Muhammad.
Nantinya berbagai konten inspiratif harian akan digagas di Omah Asa misalnya seperti podcast Gus Miftah, gerakan kemanusiaan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat desa hingga pesantren.