SuaraJatim.id - Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur. jika ditelisik dari sejarahya, Kabupaten Lamongan ini terkenal sebagai pintu gerbang masuknya orang untuk menuju ke beberapa kerajaan yang ada di wilayah sekitar Lamongan, seperti Kahuripan, Panjalu, Siingosari, atau Majapahit, dan lain-lain.
Melansir dari laman resmi Kabupaten Lamongan, nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh yang bernama Hadi dan medapatkan pangkat rangga. Kemudian dia dipanggil Ranggahadi. Dan kemudian, dia mendapat julukan baru yaitu Mbah Langon,
Menurut Masyarakat daerah Lamongan, nama tersebut disandangkan kepada Ranggahadi sebab dia pandai membina derah, pandai ngemong rakyat, dan mahir dalam menyebarkan ajaran agama islam. Karena dia begitu dicintai oleh masyarakat, akhirnya namanya diabadikan menjadi nama Kabupaten ini. Ranggahadi ini merupakan seorang pemimpin setingkat Bupati di wilayah yang sekarang disebut Lamongan.
Ranggahadi ini merupakan salah seorang santri dari Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh raja, yang waktu itu Kasultanan Giri masih diperintah oleh Sunan Giri IV atau Sunan Prapen. Dan yang melantik Ranggahadi menjadi pemimpin adalah Sunan Prapen.
Baca Juga:RSUD dr Soegiri dan Sejumlah Titik Wilayah di Lamongan Tergenang Usai Diguyur Hujan 4 Jam
Tanggal pelantikan itu adalah 26 Mei 1569, dan tanggal itulah yang dijadikan sebagai hari jadi dari Kabupaten Lamongan. Setelah dilantik, Ranggahadi mulai mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat daerah tersebut. Tidak hanya itu, Ranggahadi juga aktif menyebarkan agama islam dengan membuat sebuah pondok pesantren.
Berikut ini daftar Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Lamongan:
- Tumenggung Surajaya atau Ranggahadi menjabat mulai tahun 1569 – 1607
- R. Pandji Adipati Keling mulai menjabat tahun 1607 – 1640
- Raden Panji Poespokoesoemo mulai menjabat tahun 1640 – 1682
- Tumenggung Todjojo mulai menjabat tahun 1690 – 1761
- Adipati Sosronegoro mulai menjabat tahun 1761 – 1776
- Tumenggung Wongsodinegoro mulai menjabat tahun 1776 – 1824
- Adipati Ardjodinegoro mulai menjabat tahun 1824 – 1856
- RT Tjokro Poerbonegoro mulai menjabat tahun 1856 – 1863
- RT Kromo Djojo Adinegoro mulai menjabat tahun 1863 – 1866
- R. Adipati Djojo Dirono mulai menjabat tahun 1885 – 1937
- Raden Tumenggung Moerid Tjokronegoro mulai menjabat tahun 1937 – 1942
- Tjokro Soedirjo mulai menjabat tahun 1942 - 1960
- Soeparngadi mulai menjabat tahu 1960 – 1969
- Kolonel Chasinoe mulai menjabat tahun 1969 – 1979
- Kolonel CPM (Purn.) Sutrisno Sudirjo mulai menjabat tahun 1979 – 1984
- Dr. Moch. Syafii As’ari mulai menjabat tahu 1984 – 1989
- KH. Moch. Faried, SH. mulai menjabat tahun1989 – 1999
- H. Agus Syamsyudin, SH. M.Si. mulai menjabat tahun 1999 – 2000
- H. Masfuk, SH. mulai menjabat tahun 2000 – 2010
- H. Fadeli, SH. mulai menjabat tahun 2010 – 2015
- Ir. Wahid Wahyudi mulai menjabat tahun 2015 – 2016
- H. Fadeli, SH. mulai menjabat tahun 2016 – 2021
- Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA mulai menjabat tahun 2021 hingga sekarang
Kabupaten Lamongan juga terkenal dengan kulinernya, salah satunya Soto Lamongan. Bahkan, orang-orang juga sudah mengidentika makanan ini dengan Kabupaten Lamongan. Makanan ini sudah tersebar hingga seluruh Indonesia.
Selain Soto, kuliner yang tidak kalah lezat dan populer adalah Nasi Boranan, Rujak Cingur, Tahu Lontong/Tahu tek-tek, dan tahu campur lamongan. Sedang untuk minuman, Kabupaten Lamongan mempunyai andalan, yaitu Es Dawet Ental.
Saat berkunjung di Kabupaten Lamongan ada oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang, diantaranya, Wingko Babat, Ental, Jumbreg, dan Tas Enceng Gondok.
Baca Juga:Rekomendasi 8 Makanan Khas Jawa Timur, Pedas Gurih Bikin Ketagihan
Untuk pariwisata, ada beberapa destinasi wisata di Kabupaten Lamongan yang cukup populer dan banyak dikunjungi wisatawan, diantaranya:
1. Wisata Bahari Lamongan
Tempat ini berada di Jl. Raya Paciran (ex. Tanjung Kodok), PO BOX WBL, Lamongan – Jawa timur. Saat berkunjung ke tempat ini, wisatawan akan bisa menikmati wahana air dan melihat atraksi yang ada. Untuk masuk ke dalam tempat ini, cukup mengeluarkan tarif sebesar Rp40.000 – Rp100.000
2. Gua Maharani
Gua ini berada di lokasi Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Tempat ini dijuluki sebagai istana maharani yang memiliki kedalaman 25 meter dari permukaan tanah. Untuk memasuki tempat ini, wisatawan akan dikenakan tarif sebesar Rp91.000 hingga Rp130.000
3. Istana Gunung Mas 27
Berlokasi di wilayah selatan Lamongan, tepatnya di Desa Mantup, wisata ini dijuluki dengan sebutan hidden gems Lamongan. Untuk memasuki tempat ini, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp5.000 – Rp.15.000.
4. Taman Mahoni Kendalifornia
Wisata ini berlokasi di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, menawarkan berbagai macam permainan tempo dulu, seperti engkle, lompat tali, petak umpet, egrang, layangan, congklak, dan juga seni musik tongklek. Untuk memasuki tempat ini, wisatawan tidak ditarik biaya alias gratis. Akantetapi, jika ingin menikmati wahana permaianan, maka akan ditarik biaya karcis.
Secara astronomis, Lamongan terletak 6º51’54’’ sampai dengan 7º23’6’’lintang selatan dan antara 112º4’41’’ sampai dengan 112º33’12’’ bujur timur.
Berdasarkan posisi geografisnya, Lamongan memiliki batas-batas: Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Mojokerto; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban; sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik.
Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau +3.78 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.
Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian.
Penduduk Kabupaten Lamongan memiliki latar belakang pekerjaan yang beraneka ragam, mulai dari buruh, petani, nelayan, karyawan, hingga pegawa negeri.
Demikian lah ulasan mengenai Sejarah Kabupaten Lamongan.
Kontributor : Agung Kurniawan