Surah Al Ashr, Golongan Orang yang Tidak Akan Merugi Kelak

Saat itu orang Arab Jahiliyah tengah bersantai di waktu ashar. Mereka saling berbincang yang berakhir saling singgung dan terjadi perselisihan.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 02 Desember 2021 | 15:42 WIB
Surah Al Ashr, Golongan Orang yang Tidak Akan Merugi Kelak
Surah Al Ashr

3. Illaal ladziina aamanuu wa’amiluushshaalihaati watawaasaw bialhaqqi watawaasaw bishshabri

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"

Dalam ayat pertama Allah bersumpah dengan masa, yakni pada malam dan siang hari. Dua waktu itu merupakan ladang untuk beramal dan berbuat.

Jumhur ulama atau kesepatakan ulama mengatakan jika modal manusia dalam kehidupan adalah umur yang diberikan Allah. Jika di dunia memperbanyak amal baik akan beruntung, namun jika diisi dengan perbuatan buruk, pada akhirnya akan merugi.

Baca Juga:Pria Tempelkan Kelamin ke Al-Qur'an di Medan Jadi Tersangka, Ini Tampangnya

Pada ayat kedua dijelaskan bahwa semua manusia berada dalam keadaan yang rugi. Meski selama di dunia orang itu banyak harta dan tinggi kedudukannya.

Ilustrasi berdoa (pixbay)
Ilustrasi berdoa (pixbay)

Di dalam ayat ketiga menerangkan tentang golongan orang-orang yang tidak akan merugi. Disebutkan orang yang tidak merugi yakni orang beriman, beramal saleh, saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat terhadap kesabaran.

Iman di sini diartikan setiap hal yang mendekatkan diri kepada Allah berupa keyakinan yang benar dan memiliki ilmu yang bermanfaat. Sementara itu, amal shalih berupa perkataan dan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah serta dilandasi rasa ikhlas karena Allah dan Rasulullah.

Makna "saling berwasiat dalam kebenaran" yakni saling menasehati untuk istiqamah dalam kebenaran, yakni iman dan tauhid kepada Allah. Menjalankan kebenaran tidak mudah dan selalu mengikuti kebenaran tidak ada habisnya. Maka diperintahkan untuk saling mengingatkan.

Begitu juga dalam makna kalimat "saling berwasiat dalam kebenaran". Kita diminta untuk saling menasehati tentang kesabaran dalam melaksanakan perintah Allah, kesabaran dalam meninggakan yang dilarang serta kesabaran dalam menerima takdir Allah.

Baca Juga:Surah Al Qiyamah, Kepastian Hari Kiamat dan Peringatan untuk Orang Musyrik

Imam Syafi'i berpendapat jika Surah Al Ashr pokok kandungannya sudah mencakup keseluruhannya. Ia berkata "Seandainya Allab tidak menurunkan hujjah atas makhluknya kecuali surah ini, maka surah inu sudah mencukupi bagi mereka".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini