Tayamum boleh dilakukan jika di tempat itu benar-benar tidak ada air. Hal ini diperkuat sejumlah dalil yang disepakati ulama. Selain Surah Al Maidah ayat 6, ada hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yakni:
"Kemudian kalian tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik atau bersih".
2. Sedang sakit dan tidak bisa berjalan
Dalam kifayatul akhyar, tidak semua penyakit menjadikan orang diperbolehkan tayamum. Hanya ada dua jenis penyakit yang boleh melakukan tayamum, yakni:
Baca Juga:Syarat Wajib Haji, Bedanya dengan Wajib Haji
- Sakit yang dikhawatirkan bisa menyebabkan kematian atau hilangnya fungsi anggota tubuh jika terkena air.
- Sakit yang terkena air akan menambah parah dan memperlambat kesembuhan jika penyakit itu terkena air.
3. Telah masuk waktu shalat
Imam Ghazali menuturkan, tayamum bisa dilakukan setelah masuk waktu shalat. Selain itu tayamum hanya boleh digunakan untuk satu kali shalat wajib dan sunah. Selanjutnya bertayamum kembali.
4. Menggunakan tanah atau debu suci
Tanah dan debu yang digunakan untuk tayamum harus suci. Adapun cirinya sebagai berikut:
Tanah merah atau hitam. Setidaknya bercampur pasir yang mengandung debu.
Baca Juga:10 Syarat Sah Wudhu yang Wajib Dipenuhi
- Tidak termasuk abu.
- Suci dan tidak ada najis.
- Tidak pernah dipakai atau bukan bekas.
- Tidak tercampur debu atau kapur.
Adapun tata cara tayamum sebagai berikut: