SuaraJatim.id - Surat Al Kafirun berarti orang-orang kafir. Meski menggunakan terminologi kafir, surat ini sebenarnya memuat pesan toleransi kepada orang-orang yang berbeda keyakinan dengan umat muslim.
Hal ini bisa dilihat bagaimana surat ini meminta kita untuk membiarkan orang-orang kafir beribadah dan menyembah tuhan dengan caranya sendiri-sendiri.
Surat Al Kafirun adalah salah satu surat pendek dalam Al Quran. Jumlah ayatnya hanya enam, dan sering dibaca ketika sholat.
Surah Al Kafirun adalah surat ke 109 dalam Al Quran dan masuk dalam kategori surat Makkiyah, karena diturunkan di Makkah, sebelum Nabi Muhammad dan sahabat hijrah ke Madinah.
Baca Juga:Amalan Setelah Sholat Subuh yang Perlu Dilakukan Supaya Dapat Pahala
Lebih jelasnya, berikut isi Surah Al Kafirun beserta artinya dan cara membacanya:
1. Qul yaa ayyuhal kaafiruun
Artinya: Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!
2. Laa a'budu maa ta' buduun
Artinya: Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Baca Juga:Hakikat dan Keutamaan Membaca Surat Al Kafirun Beserta Lafalnya
3. Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud
Artinya: Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.
4. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum
Artinya: Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
5. Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud
Artinya: Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
6. Lakum diinukum wa liya diin
Artinya: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku
Isi Kandungan Surah Al Kafirun
Laman tarbiyah.net menulis, sejumlah ulama telah menguraikan makna dan kandungan Surah Al kafiruh, melalui sejumlah kitab tafsir.
Di antaranya Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Misbah.
Tafsir-tafsir tersebut menjelaskan makna yang terkandung dalam tiap ayat surat tersebut. Secara ringkas tafsir tersebut adalah sebagai berikut:
1. Surat Al Kafirun menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-orang selain mereka.
2. Surat ini berisi penolakan tegas atas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau sesaat, dengan tujuan apapun.
3. Surat ini juga menegaskan tidak ada kompromi dalam aqidah. Tidak dibenarkan kerja sama yang mencampurbaurkan dua aqidah berbeda.
4. Rasulullah tidak akan menyembah berhala mereka sampai kapan pun.
5. Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al Quran karena mereka yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah berhala, sampai akhir hayatnya tidak pernah masuk Islam.
6. Surat Al Kafirun berisi ajaran toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan beribadah. Bagi seseorang adalah agama sebagaimana pilihannya dan semua akan mendapatkan balasan sesuai pilihan tersebut.
Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun
Dalam sebuah tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sebab musabab turunnya Surat Al Kafirun karena orang-orang kafir Quraisy pernah memberikan tawaran kepada Nabi Muhammad. Tawaran tersebut adalah menukar sesembahan umat Islam dan kafir Quraisy selama setahun. Laman bersamadakwa.net menulis, atas peristiwa itulah Allah kemudian menurunkan Surah Al Kafirun kepada Nabi Muhammad.
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait asbabun nuzul Surat Al Kafirun ini. Bahwa Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka mengatakan, “Wahai Muhammad, marilah kami menyembah Tuhan yang kamu sembah dan kamu menyembah Tuhan yang kami sembah. Kita bersama-sama ikut serta dalam perkara ini. Jika ternyata agamamu lebih baik dari agama kami, kami telah ikut serta dan mengambil keuntungan kami dalam agamamu. Jika ternyata agama kami lebih baik dari agamamu, kamu telah ikut serta dan mengambil keuntunganmu dalam agama kami.”
Itulah Surat Al Kafirun beserta arti dan maknanya.