SuaraJatim.id - Gunung Semeru kembali erupsi pada Rabu (22/12/2021) malam sekitar pukul 22.11 WIB. Semeru teramati menyemburkan awan putih.
Tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3976 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah tenggara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 1536 detik. Laporan dari ESDM menyebukan jarak luncur 5000 m dari tengah lidah lava (1500 m dari puncak) ke arah besuk kobokan.
Peneliti dari PVMBG Yadi Yuliandi, melaporkan "Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12 mm dan durasi 490 detik."
Baca Juga:Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Semeru, Puan Minta Infrastruktur Segera Diperbaiki
Rekomendasi
- Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
- Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
- Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.