Sebanyak 977 Warga Jatim Terserang DBD, Belasan Kasus Meninggal Dunia

Selama 1-24 Januari 2022, ada 977 orang yang terkena DBD, kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Erwin Astha Triyonno

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 27 Januari 2022 | 10:49 WIB
Sebanyak 977 Warga Jatim Terserang DBD, Belasan Kasus Meninggal Dunia
Ilustrasi pasien Demam berdarah atau DBD di Jatim. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

SuaraJatim.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur kian mengkhawatirkan. Sepanjang Januari 2022, sebanyak 977 orang terjangkit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Erwin Astha Triyonno menjelaskan kasus terbanyak tercatat di Bojonegoro dengan 112 orang terjangkit, disusul Nganjuk 72 orang, Malang 66 orang, Ponorogo dan Sidoarjo, masing-masing 53 orang.

"Selama 1-24 Januari 2022, ada 977 orang yang terkena DBD," ujarnya mengutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia. Rinciannya, di Kabupaten Pamekasan tiga orang, Kabupaten Bojonegoro dua orang, Kabupaten Nganjuk dua orang, Kabupaten Bangkalan satu orang dan Kabupaten Kediri satu orang.

Baca Juga:Dinkes Magetan Catat 41 Penderita Demam Berdarah Sepanjang Januari 2022

Menyikapi lonjakan kasus serangan DBD tersebut, Erwin mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan bahaya DBD, kendati sekarang tetap fokus pada ancaman Virus Corona atau COVID-19, terlebih kemunculan varian omicron.

Menurut dia, langkah preventif dan promotif jauh lebih efektif terkait dengan penanganan DBD. Selain itu, edukasi menjadi pilihan terbaik karena demam berdarah tidak lepas dari faktor utama, yakni nyamuk.

Sehingga ke depan, menurut dia, edukasi ke masyarakat terkait 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, menjadi kunci terbaik.

"Dimaksimalkan juga penggunaan pengasapan atau abate, tapi sesuai indikasi. Indikasi terbaik pengasapan adalah ketika ada pasien di situ," katanya.

"Pengasapan untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, sedangkan abate untuk jentik-jentiknya," ujar dr. Erwin.

Baca Juga:Satu dari Belasan Anak Terserang Demam Berdarah di Surabaya Meninggal Dunia

Sementara itu, sebanyak 31 kasus yang terkonfirmasi DBD di Kota Surabaya selama Januari 2022, mayoritas menyerang anak usia 5-14 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, mengingat cepatnya perubahan kondisi klinis pasien DBD, maka diharapkan masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari tiga hari.

"Tentunya dengan gejala yang mengarah ke infeksi dengue, seperti nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini