SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa geber jurus jitu menangkal penyebaran Omicron di wilayahnya, yakni dengan mengoptimalkan program tracing, testing, treatment (3T) serta percepatan vaksinasi.
Lonjakan kasus COVID-19 secara nasional terlihat sejak pekan ke-3 Januari 2022, bahkan Kementerian Kesehatan pada Rabu (2/2) menyebut Indonesia telah resmi masuk gelombang ketiga kasus corona.
Berdasarkan data Kemenkes pada 4 Februari 2022, tercatat 32.211 kasus baru terdeteksi secara nasional dan di Jatim tercatat 1.679 kasus baru.
Berdasarkan kondisi tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda, jajaran pemprov, pemkab/pemkot se-Jatim telah menyiapkan sejumlah jurus guna menangani dengan sigap gelombang ketiga di Jatim.
Baca Juga:Varian Omicron Picu Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Langkah tersebut dilakukan dengan melakukan upaya preventif atas lonjakan kasus yang biasa terjadi usai libur panjang.
"Kami sudah siapkan rencana sejak November 2021 sehingga lonjakan kasus diharapkan bisa terantisipasi," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut seperti diberitakan Antara.
Kendati secara nasional kasus merangkak naik, termasuk di Jatim, namun masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO.
Gubernur Khofifah melanjutkan, program 5 M harus diterapkan disiplin. Masyarakat wajib mematuhi memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Hal itu adalah langkah antisipatif dan preventif yang disiapkan secara matang sebagai upaya mengendalikan Omicron," sambung dia.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Bali Belum Ada yang Bisa Mendeteksi Omicron
Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 3 Februari 2022, Khofifah memaparkan kapasitas testing di Jatim mencapai 4 kali standar WHO, yakni 160-180 ribu tes PCR per pekannya.
- 1
- 2