SuaraJatim.id - Rencana takmir Masjid Manarul Islam mengundang Ustad Alfian Tanjung mengisi pengajian di masjid tersebut sepertinya harus diurungkan.
Sebab program pengajian yang sempat viral di media sosial itu ditolak oleh warga Sawojajar Kabupaten Malang Jawa Timur. Sejumlah warga mendatangi polsek setempat agar tak mengizinkan Ustad Alfian.
Sebelumnya, Alfian Tanjung, ustad kontroversial yang sempat dipenjara dalam kasus ujaran kebencian itu bakal mengisi pengajian atau ceramah agama di Masjid Maarus Islam di Jalan Bratan Raya Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang.
Polsek juga sempat memanggil panitia pengajian dan memediasi dengan warga yang menolak pengajian. Sempat terjadi adu argumen dalam pertemuan di Mapolsek Kedungkandang.
Baca Juga:Warga Sawojajar Malang Tolak Pengajian Ustad Alfian Tanjung Sebab Dianggap Provokatif
Akhirnya pihak takmir masjid pun sepakat membatalkan jadwal pengajian Alfian Tanjung, yang rencananya dilakukan pada Rabu malam (9/2/2022) pukul 18.30 WIB.
Kesepakatan ini ditandai dengan pembuatan surat pernyataan dari pihak pengurus masjid mengenai pembatalan pengajian tokoh agama yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Dakwah khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat ini.
Surat pernyataan ini ditandatangani bermaterai oleh Ketua I Yayasan Amal Soleh Masjid Manarul Islam selaku pihak panitia, disaksikan oleh kepolisian dan advokat yang dipanggil oleh kepolisian.
Ketua I Yayasan Amal Soleh Masjid Manarul Islam Masduki Takrip mengungkapkan, pengajian yang digelar Rabu malam (9/2/2022) ini sebenarnya pengajian rutin yang dilakukan pihak masjid setiap malamnya, sehabis salat maghrib.
Namun kali ini karena Ustad Alfian Tanjung tengah berada di Malang dan menawarkan dirinya mengisi pengajian di Masjid Manarul Islam, maka pihak takmir masjid pun memfasilitasi pengajiannya.
Baca Juga:Tuding PRD Reinkarnasi PKI, Ustaz Alfian Tanjung Sebut Wiji Thukul PKI Generasi Milenial
"Silaturahmi ke teman-temannya khusunya di Jawa Timur terus tiba di Sawojajar. Kebetulan ingin ngaji di Sawojajar dulu pernah memberikan pengajian. Silaturahmi mampir karena pernah ke (masjid) Manarul," ujarnya, Masduki seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.
"Seperti dikutip dari suara Maka dia pengen silaturahmi memberikan pengajian. Sehari-hari rutin ba'da maghrib karena kebetulan ada tamu (Ustad Alfian Tanjung) kami juga menghormati tamu, cuma intinya disitu. Kami pun mengira tidak ada apa-apa," ujarnya.
Pihaknya pun legowo menerima keputusan adanya penolakan pengajian dari warga sekitar masjid yang menganggap Ustad Alfian Tanjung kontroversial dalam subtansi ceramahnya. Pengurus juga telah berkomitmen membatalkan pengajian Ustad Alfian Tanjung demi keamanan dan kenyamanan di masyarakat.
"Ternyata ada pihak yang tidak menghendaki sehingga kami pertimbangkan untuk meniadakan untuk Alfian tanjung. Prinsipnya kalau itu untuk kepentingan orang banyak dan kenyamanan masyarakat ya kami sangat mendukung," ucapnya.
Sedangkan Koordinator Aliansi Malang Raya Pancasila Arif Wahyu Iskandar mengatakan, awalnya ia dan warga lainnya mendengar adanya informasi pengajian Ustad Alfian Tanjung di media sosial. Maka dari itu, ia bersama belasan warga mendatangi Mapolsek Kedungkandang untuk menanyakan perihal informasi yang beredar.
"Kami mewakili warga sekitar Sawojajar, tujuan ingin memberikan kenyamanan kami tidak menghendaki hadir tokoh - tokoh siapapun itu orang yang jejak recordnya membuat keresahan masyarakat, baik bentuk intoleransi, ujaran kebencian, radikalisme, itu kami tidak menghendaki ada di Kota Malang," tuturnya.
Maka ketika ada informasi adanya pengajian Ustad Alfian Tanjung, ia menilai hal itu akan mengganggu kenyamanan mengingat sosok Alfian Tanjung yang kerap dianggap kontroversial dalam setiap ceramahnya.
"Kami memutuskan untuk bagaimana caranya Alfian tanjung tidak di malang. Kami beriktikad baik tidak membubarkan acara itu. Kami tidak membubarkan pengajiannya kami juga ikut pengajian. Cuma kami tidak menghendaki figur yang hadir itu ke Kota Malang dan mengisi pengajian itu (Alfian Tanjung)," bebernya.
Ia pun lega dan mengapresiasi pihak takmir masjid yang membatalkan acara yang mendatangkan Alfian Tanjung. Pihaknya pun memberikan klarifikasi bahwa pesan berantai untuk mendatangi masjid dan membatalkan pengajian, itu tidak benar. Dirinya memastikan warga kondusif dan menerima kesepakatan yang telah dibuat pengurus takmir masjid.
"Alhamdulillah terjadi kesepakatan dan pihak masjid memahami keinginan kita, akhirnya dibuat surat pernyataan bahwa takmir tidak jadi menghadirkan Alfian Tanjung," jelasnya.
"Saya yakin dari masjid Manarul pun menyosialisasikan ke warganya. Kami tidak menghalangi warga sekitar masjid ikut pengajian. Tidak. Sekali lagi kami tidak membubarkan pengajiannya. Keputusan kami menghargai dan terima kasih ke pihak Polsek dan takmir masjid," tambahnya.
Sementara itu dari pihak Mapolsek Kedungkandang hingga berita ini ditulis masih enggan menanggapi adanya penolakan yang dilakukan belasan warga terhadap pengajian Ustad Alfian Tanjung.