SuaraJatim.id - Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, korban selamat dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember karena ingin mensucikan diri.
Hal itu disampaikan jemaat Tunggal Jati Nusantara yang selamat dalam ritual tersebut kepada kepolisian, Senin (14/02/2022).
Sementara itu, Nus Hasan, Pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan karena mengeluh sakit.
"Tadi satu saksi dengan gamblang mengaku ingin mensucikan diri," kata Hery Purnomo, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Selasa (15/02/2022).
"Untuk ketua padepokan saat ini sedang dirawat, karena mengeluh sesak napas dan langsung dilakukan infus di RSU Daerah," katanya.
Pernyataan senada disampaikan Kasatpolairud Polres Jember AKP M Na'i dalam keterangannya. Menurut Na'i beberapa anggota ritual yang selamat, mengaku apa yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri.
Baca Juga:Apa itu Rip Current: Arus Mematikan yang Berbahaya, Penyebab 11 Peserta Ritual Pantai Payangan Tewas
"Hasil pemerikasaan sementara, mereka melakukan itu untuk menenangkan diri," ungkapnya.
Menurut informasi, ritual yang merenggut nyawa itu dilakukan pada malam hari di Pantai Payangan, Ambulu, Jember, Jawa Timur.
Mereka bergandengan tangan, sembari membaca do'a dipimpin oleh ketua kelompoknya. Selang beberapa menit, ombak besar datang menyergap dan menyeret kelompok itu.
Akibatnya, 11 orang dinyatakan tewas. Sementara 12 lainnya selamat.