SuaraJatim.id - Saat ini para pemerhati sejarah tengah menyorot ribut-ribut kabar hilangnya nama Soeharto dalam Keppres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Keputusan preseiden yang sudah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tidak mencantumkan nama Presiden Kedua RI Soeharto. Produk Keppres ini belakangan berbuah banyak kecaman.
Salah satu kritikus yang ngotot mempersoalkan masalah ini adalah politisi Partai Gerindra Fadli Zon. Ia bahkan sampai menandatng debat dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) Mahfid MD dan tim sejarawan UGM.
Lewat akun Twitternya, Fadli Zon juga meminta agar Keppres Nomor 2 Tahun 2022 itu direvisi karena berusaha membelokkan sejarah. Ia tidak hanya menantang debat Mahfud MD, tapi juga para sejarawan yang menulis naskah akademiknya.
Baca Juga:Nama Soeharto Hilang di Keppres Serangan Umum 1 Maret, Rezim Jokowi Dinilai Belokan Sejarah
"P @/mohmahfudmd maria jak diskusi/debat saja sejarawan dibelakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jangan belokkan sejarah!" cuit Fadli Zon.
Merespon tantangan debat Fadli Zon, Mahfud MD ternyata emoh meladeni. Ia mengatakan jika dirinya belum sempat untuk mengikuti debat itu dan meminta agar mengajak debat sejarawan yang membahasnya.
"Silahkan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @/fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa juga langsung ajak debat ke Gubernur DIY. Tim Naskah Akdemik Pemda DIY dan Sejarawan UGM itu sdh berdiskusi sejak 2018. Saya tak ikut di sana. Saya juga tak sempat jadi Panitia Debat," tulis Mahfud MD dalam cuitannya merespon tantangan debat Fadli Zon, dikutip dari akun @mohmahfudmd, Minggu 6 Maret 2022.
Sebelumnya, Mahfud MD juga menilai jika Fadli Zon bukanlah ahli dalam bidang sejarah. Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan jika kebenaran dari sejarah bukan ditentukan oleh Fadli Zon.
Kendati demikian, Mahfud MD mengatakan apapun yang menjadi pernyataan Fadli Zon terkait Keppres ini, harus tetap didengarkan karena menurut Mahfud pemerintah tidak pernah menghilangkan nama Soeharto dalam sejarah SU 1 Maret.
Baca Juga:Tanggapi Tantangan Fadli Zon Terkait Keppres 1 Maret, Mahfud MD: Saya Tak Sempat Jadi Panitia Debat