Korban Meninggal Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Bertambah Jadi 16 Orang

Pasien menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan intensif di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 20 Mei 2022 | 22:44 WIB
Korban Meninggal Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Bertambah Jadi 16 Orang
Jenazah Nura'i (59) korban jiwa ke-16 kecelakaan bus PO Ardiansyah, Jumat (20/5/2022). [SuaraJatim/Zen Arifin]

SuaraJatim.id - Korban meninggal kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah bertambah. Total kini korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 712.400 A, Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) menjadi 16 orang.

Identitas korban tewas ke-16 ini adalah Nura'i (59), warga Benowo Gang 3, RT2/RW2, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Kota Surabaya. Ia menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan intensif di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

"Pasien meninggal pukul 19.30 WIB setelah 2 hari menjalani perawatan. Pasien merupaka  rujukan dari RS Emma," kata Kabid Pelayanan Medis (Yanmed) RSUD Wahidin Sudiro Husodo, dr Achmad Reza, Jumat (20/5/2022) malam.

Nura'i sebelumnya dirawat di RS Emma, lantaran kondisi luka yang cukup parah kemudian ia dirujuk ke rumah sakit pelat merah itu pada 17 Mei 2022. Saat dirujuk, kata dr Reza, pasien dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Baca Juga:Ade Firmansyah Ternyata Dalam Keadaan Tertidur Nyenyak 2 Menit Saat Sopiri Bus PO Ardiansyah

"Awalnya diprediksi cedera otak berat, namun setelah di CT Scan, ternyata tidak masalah dengan otak, namun ada luka di tulang leher," ungkap Reza.

Selain itu, lanjut Reza tim medis juga mendapati adanya luka pada wajah pasien. Namun luka itu sudah bisa dilakukan tindakan medis. Hanya saja untuk luka pada bagian tulang leher belum bisa diberikan tindakan medis lantaran kondisi kesadaran pasien yang berubah-ubah.

"Kesadaran naik turun, sempat membaik sedikit lalu turun lagi. Kalau luka di leher tidak bisa langsung diberikan tindakan karena resiko tinggi, jadi operasi besar belum karena naik meja operasi sangat riskan, harus lihat kondisi pasien," ucap dr Reza.

Sebelumnya, kata dr Reza kondisi kesadaran Nura'i sempat membaik. Bahkan pihak rumah sakit berencana memindahkan pasien ke rumah sakit di Surabaya. Lantaran permintaan pihak Pemkot Surabaya agar seluruh pasien luka kecelakaan bus bisa dirawat di Kota Pahlawan.

"Kemarin itu sempat membaik, terus mau dirujuk ke Surabaya, tapi kondisi drop lagi akhirnya gak jadi dirujuk. Kalau penyebab meninggal, kemungkinan besar akibat luka tulang di leher. Tapi kami tidak bisa menjamin ya," kata dr Reza.

Baca Juga:Satu Pasien Kecelakaan Bus PO Ardiansyah di Tol Mojokerto Meninggal, Jadi Korban Tewas ke-15

Sementara itu, pantauan Suara.com, jenazah Nura'i saat ini sudah dalam perjalanan ke rumah duka. Korban dievakuasi dari RSUD Wahidin Sudiro Husodo menggunakan ambulans milik Pemkot Surabaya sekira pukul 21.45 WIB. Dengan meninggalnya Nura'i, jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus ini menjadi 16 orang.

Untuk diketahui, kecelakaan tunggal terjadi di Ruas A KM 712 Tol surabaya-Mojokerto (Sumo) Senin (16/5/2022), sekira pukul 06.20 WIB. Bus PO Ardiansyah yang mengangkut rombongan wisatawan asal Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya menabrak tiang vareable message sign (VMS).

Dalam perkara ini, polisi sudah menetapkan sopir bus maut Ade Firmansyah (29) warga Sememi, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya sebagai tersangka. Ade juga diketahui positif menggunakan narkoba jenis sabu. Saat ini, Ade sudah diamankan di Mapolresta Mojokerto.

Pria berusia 29 tahun ini terancam dijerat pasal berlapis. Yakni pasal 311 ayat 5 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara Subsider pasal 310 ayat 4 dengan hukuman 6 tahun penjara, Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

Kontributor : Zen Arivin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini