Pengrawit Asal Banyuwangi Ini Sempat Dihampiri Kakek-kakek saat Syuting Film KKN di Desa Penari: ndek kene ojo aneh-aneh

Pemuda asal Muncar Banyuwangi ini memerankan pengrawit atau penaduh gamelan. Ia mengaku sempat dihampiri kakek-kakek saat proses syuting film di hutan.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 23 Mei 2022 | 21:43 WIB
Pengrawit Asal Banyuwangi Ini Sempat Dihampiri Kakek-kakek saat Syuting Film KKN di Desa Penari: ndek kene ojo aneh-aneh
Film KKN di Desa Penari. [Instagram]

SuaraJatim.id - Film KKN di Desa Penari masih jadi buah bibir. Di balik kesuksesan film bergenre horor itu, tersimpan beberapa peristiwa yang dialami pemain saat proses penggarapan dan bikin bulu kuduk berdiri.

Seperti yang dialami Ubaid Ijlal Abror ini misalnya. Pemuda asal Muncar Banyuwangi ini memerankan pengrawit atau penaduh gamelan. Ia mengaku sempat dihampiri kakek-kakek saat proses syuting film di kawasan Hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta..

Selain dirinya, ada Obi berperan sebagai penabuh kluncing dan Sylvi sebagai penari. Keduanya adalah warga Tegaldlimo, Banyuwangi.

Nah, saat proses pengambilan gambar di Gunung Kidul itu, Ia sempat dihampiri pria sepuh (tua).

Baca Juga:Heboh! NCT Dream Masuk ke Wahana Misteri 'KKN di Desa Penari', Publik Auto Geger: Battle Dance sama Badarawuhi?

"Ketika pertama kali saya sudah menggarap dan musiknya sudah jadi, setelah itu kita syuting. Setelah sampai ke lokasi, tiba-tiba saya didatangi sosok orang tua sudah sepuh, dia bilang; le, lak ndek kene ojo aneh-aneh (nak, kalau di sini jangan berbuat salah)," kata Ubaid, Senin (23/5/2022).

Bahkan, lanjut dia, apapun yang ada di hutan tersebut tidak boleh dibawa pulang. Jika dilanggar, maka akan ada konsekuensi yang bakal ditanggung sendiri mengenai hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau sampai batas apa-apa, katanya akan berakibat fatal," ujarnya.

Disinggung di mana lokasi asli cerita KKN di Desa Penari, Ubaid menduga kuat terjadi di Banyuwangi. Sebab nyaris setiap musik dan gerakan tari kental dengan ciri khas Bumi Blambangan. 

"Saat itu saya diminta untuk memadukan gamelan Jawa dan gamelan Banyuwangi, tapi tetap gamelan Banyuwangi yang mendominasi, begitu pula dengan tarian yang ingin diambil dari Banyuwangi, dari situ kemungkinan ya di Banyuwangi," ungkap Ubaid Ijlal Abror. 

Baca Juga:Cerita KKN di Desa Penari Versi Kepala Desa Rowo Bayu, Bikin Bergidik!

Ubaid juga diminta untuk memadukan antara gamelan Jawa dan gamelan khas Banyuwangi, selain itu tarian yang dibawakan juga diminta bagaimana mirip dengan tarian asli Banyuwangi.

Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini