SuaraJatim.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gresik, Jawa Timur kian meluas. Data Pemerintah Kabupaten Gresik tercatat, per 13 Juni 2022, ada 3.731 sapi terpapar PMK.
Kepala Dinas Pertanian, Pemkab Gresik, Eko Anandito Putro memaparkan, PMK mewabah di 96 desa.
"Dari 3.731 ekor sapi terjangkit PMK, 779 ekor diantaranya dilaporkan sembuh, 99 ekor mati dan 161 ekor terpaksa dipotong paksa lantaran terpapar PMK," katanya mengutip dari Timesindonesia.co.id, Selasa (14/6/2022).
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meminta para camat dan OPD terkait untuk aktif menyosialisasikan penanggulangan dini terhadap penyakit mulut dan kuku.
Baca Juga:Targetkan Nol Persen Pada 2024, Menko PMK: Kemiskinan Ekstrem Ibarat Kerak Nasi
Bupati Yani menginstruksikan agar obat-obatan yang sudah dibeli melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk bisa segera didistribusikan kepada peternak yang sapinya terpapar.
"Jangan sampai obatnya ada, tetapi kita keterbatasan tenaga kesehatannya, karena ini merupakan salah satu strategi kita dalam menghambat laju penyebaran PMK," terangnya.
Terkait dengan persiapan Idul Adha, Bupati Yani menjelaskan, saat ini memang pasar hewan untuk sementara ditutup dengan tujuan agar tidak terjadi mobilitas yang mengakibatkan penularan.
"Maka kita sepakat bahwa penjualan hewab kurban untuk berbasis kandang dan jika memungkinkan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat," jelasnya menanggapi update penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gresik.
Baca Juga:Kapanewon Pleret Paling Banyak Kasus PMK, Bupati Bantul Tinjau Langsung ke Lokasi