Kondisi Terkini Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Pasca Penangkapan Buron Kasus Kekerasan Seksual

Kekinian, pria akrab disapa Mas Bechi itu telah resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dan ditahan di Lembaga Permasyarakat (Lapas) Klas I Surabaya, Medaeng.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 08 Juli 2022 | 15:09 WIB
Kondisi Terkini Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Pasca Penangkapan Buron Kasus Kekerasan Seksual
Suasana Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, pasca penangkapan Moch Subchi Azal Tsani, DPO pemerkosaan atau pencabulan santri, Jumat (8/7/2022).[SuaraJatim/Zen Arivin]

Upaya MSAT lolos dari jeratan hukum tak hanya sekali dilakukan, tercatata melalui kuasa hukumnya MSAT melakukan praperadilan sebanyak dua kali. Pada 23 November 2021 lalu MSAT menggugat Kapolda Jatim. Gugatan itu terdaftar dalam nomor 35/Pid.Pra/2021/PN Sby.

Dalam gugatannya MSAT menilai penetapan dirinya sebagai tersangka tidak sah. MSAT menuntut ganti rugi senilai Rp100 juta dan meminta nama baiknya dipulihkan. Gugatan praperadilan tersangka MSAT itu ditolak oleh Hakim PN Surabaya.

Hakim tunggal hakim tunggal Martin Ginting memutuskan permohonan MSAT tidak dapat dikabulkan, lantaran pihak termohonnya kurang. Kemudian MSAT kembali mengajukan praperadilan di PN Jombang, namun juga ditolak.

Dalam amar putusannya, hakim tunggal PN Jombang, Dodik Setyo Wijayanto menyatakan, penetapan MSAT sebagai tersangka, sudah sesuai ketentuan. Sehingga tidak membutuhkan terlapor untuk diperiksa jika sudah memenuhi hukum. Putusan itu dibacakan pada Kamis 27 Januari 2022.

Baca Juga:Jaksa Kejati Jatim Akan Lihat Fakta Persidangan: Apakah Mas Subchi Perlu Diajukan Tuntutan Kebiri...

Pasca putusan itu, Polda Jatim kemudian melakukan pemanggilan terhadap MSAT untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Namun selama dua kali pemanggilan, MSAT selalu mangkir. Bahkan, ia juga tak mengindahkan surat perintah membawa (jemput paksa) oleh penyidik kepolisian.

Selanjutnya, pada Minggu (3/7) lalu, MSAT juga kabur saat disergap petugas Polda Jatim dibantu anggota Polres Jombang. Dalam insiden tersebut, satu orang anggota Satlantas Polres Jombang sempat ditabrak sopir MSAT. Beruntung petugas itu berhasil menghindar.

Polisi yang sudah muak dengan perilaku MSAT ini lantas melakukan upaya jemput paksa kedua pada Kamis (7/7/2022) kemarin. Ratusan personel dikerahkan, guna mencari keberadaan MSAT. Hingga akhirnya ia diamankan setelah 15 jam bersembunyi di dalam area Pesantren Shiddiqiyyah.

Kontributor : Zen Arivin

Baca Juga:Halangi Penangkapan DPO Pencabulan Santri, Lima Simpatisan Anak Kiai Jombang Ditetapkan Tersangka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini