Saat Amerika Terus Menekan China, Serangan Rusia di Ukraina Terus Meluas

Serangan Rusia ke Ukraina terus meluas. Ini disinyalir karena tekanan dari Barat yang terus dilakukan ke sejumlah negara sekutu Rusia, salah satunya China.

Muhammad Taufiq
Minggu, 10 Juli 2022 | 10:33 WIB
Saat Amerika Terus Menekan China, Serangan Rusia di Ukraina Terus Meluas
Seorang penyelamat berdiri di samping sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Mykolaiv, Ukraina, 29 Juni 2022. (Layanan Darurat Negara Ukraina/HO via Reuters/as)

Beberapa jam kemudian, Presiden AS Joe Biden menandatangani paket senjata baru untuk Ukraina senilai hingga 400 juta dolar AS (Rp5,99 triliun), termasuk empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) tambahan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Biden atas bantuan persenjataan itu yang menurutnya merupakan kebutuhan prioritas.

"Persenjataan inilah yang membantu kami menekan musuh," katanya di Twitter.

Mengomentari pasokan senjata itu, kedutaan Rusia di Washington mengatakan Amerika Serikat ingin "memperpanjang konflik dengan segala cara" dan memberi kompensasi atas kerugian militer Ukraina.

Baca Juga:Ganda Putra Hendra/Ahsan Lolos ke Final Malaysia Masters Usai Kalahkan Ganda China

'Sanksi harus ditingkatkan'

Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk agresi Rusia, mengatakan bahwa dia telah menyuarakan keprihatinan pada timpalannya dari China, Wang Yi, atas persekutuan Beijing dengan Moskow, selama pembicaraan yang berlangsung lebih dari lima jam.

Blinken berbicara kepada wartawan di Bali, Indonesia, setelah pertemuan para menteri luar negeri G20 pada Jumat.

Menlu Rusia Sergei Lavrov telah keluar dari pertemuan itu, mencela Barat karena telah melontarkan kritik "yang hiruk pikuk".

Sesaat sebelum invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, Beijing dan Moskow mengumumkan kemitraan "tanpa batas", meskipun para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China menghindari sanksi keras yang dipimpin AS terhadap Rusia atau memberi peralatan militer ke Rusia.

Baca Juga:Menlu Amerika Bertemu Menlu China di Bali, Antony Blinken: Ini Momen Bermanfaat dan Konstruktif

Gubernur Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan di Telegram bahwa, bersamaan dengan serangan rudal di kota itu, para pejuang Ukraina telah memukul mundur dua serangan Rusia di dekat Dementiivka, sebuah kota kecil yang terletak di antara Kharkiv dan perbatasan dengan Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini