Varian Baru Omicron Guncang Kawasan Asia-Pasifik, Dari Selandia Baru sampai Jepang Waspada

Wabah Covid-19 belum reda. Kali ini varian baru Omicron kembali mengguncang sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik.

Muhammad Taufiq
Kamis, 14 Juli 2022 | 16:03 WIB
Varian Baru Omicron Guncang Kawasan Asia-Pasifik, Dari Selandia Baru sampai Jepang Waspada
Ilustrasi omicron, ciri-ciri gejala varian Omicorn dan penjegahannya (Pexels)

SuaraJatim.id - Wabah Covid-19 belum reda. Kali ini varian baru Omicron kembali mengguncang sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik. 

Varian ini memicu peringatan bagi penduduk di Selandia Baru sampai Jepang. Penduduk di negara itu diminta waspada mengingat lonjakan kasusnya dalam beberapa hari terakhir.

Penduduk di dua negara itu diperingatkan agar sistem kesehatan tidak drop. Informasinya, lonjakan kasus dalam beberapa terakhir ini sebagian besar disebabkan oleh varian BA.4 dan BA.5 Omicron.

Kondisi ini kian terang mengganggu upaya di kawasan itu untuk memulihkan ekonomi yang terhantam gelombang sebelumnya.

Baca Juga:Epidemiolog Minta Masyarakat Perkuat Protokol Kesehatan Untuk Antisipasi Subvarian Omicron

Pemerintah Selandia Baru pada Kamis mulai menyediakan masker dan tes cepat antigen gratis untuk mengurangi tekanan pada sistem kesehatannya yang dipenuhi pasien COVID dan flu.

Menurut Ayesha Verrall, menteri yang ditunjuk untuk menangani COVID-19, sistem kesehatan di negara itu tertekan karena kombinasi sejumlah masalah.

Selain lonjakan jumlah kasus dan rawat inap, Selandia Baru juga menghadapi wabah flu musiman terburuk dan minimnya jumlah staf medis, kata dia dalam sebuah pernyataan.

Negara berpenduduk 5,1 juta jiwa itu telah mencatat hampir 69.000 kasus aktif, 765 di antaranya harus dirawat.

Peningkatan kasus rawat inap memperpanjang waktu tunggu bagi pasien dan memicu pembatalan tindakan operasi di rumah sakit.

Baca Juga:Antisipasi Subvarian Baru Omicron, Epidemiolog Imbau Masyarakat Perkuat Prokes

Di Jepang, kasus baru COVID-19 meningkat pesat ke angka tertinggi sejak awal tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini