SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan menerapkan kebijakan vaksinasi dosis tiga atau vaksin booster sebagai syarat mobilitas warga, termasuk syarat masuk mal.
Aturan pengetatan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 itu bakal dimulai, pada Minggu (17/7/2022).
Keputusan itu merujuk Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri yang mensyaratkan vaksinasi booster untuk masuk ke fasilitas publik.
"Kemarin sudah disyaratkan di Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri. Kita akan menjalankan, karena Pemkot juga satu tujuan. Tapi yang terpenting bagaimana menyelamatkan dan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Eri, Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga:Persebaya Berkekuatan 39 Pemain untuk Hadapi Liga 1 2022/2023
Wali Kota Eri mengungkap, bahwa capaian vaksinasi booster di Kota Surabaya, masih minim, yakni sekitar 44 persen. Data tersebut dihimpun per Jumat (15/7/2022).
Wali Kota Eri menambahkan, belum bisa menargetkan jumlah sasaran karena terbentur dengan stok vaksin yang terbatas. Namun, begitu dosis vaksin tersedia maka akan langsung didistribusikan ke masyarakat.
"Booster ini tidak banter. Orang-orang sudah mulai meremehkan karena sudah vaksin dosis satu dan dua, padahal sekarang kasusnya mulai naik lagi. Maka ini salah satu cara menguatkan kembali,” ucapnya.
Selanjutnya, kebijakan tersebut akan disosialisasikan ke seluruh mal-mal yang ada di Surabaya, disamping itu juga Pemkot Surabaya mengimbau camat dan lurah di Kota Pahlawan juga diminta untuk mendata masing-masing warganya yang belum mendapat vaksin booster.
“Nanti dikumpulkan, kemudian puskesmas dan dinkes langsung ke lokasi melakukan vaksinasi booster. Kemarin sudah bergerak. Dalam sehari, langsung 10 ribu kemarin. Alhamdulillah meningkat, hari ini kita menargetkan 15 sampai 20 ribu,” kata Eri.
Baca Juga:Sindikat Joki Ujian Masuk Perguruan Tinggi Diringkus di Surabaya, Omzet Bisa Mencapai Rp6 Miliar
Wali Kota Eri Cahyadi mengimbau warga Surabaya untuk mengikuti vaksinasi booster di tempat yang telah disediakan oleh pemkot. Saat ini, ketersediaan vaksin booster yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ada 22.000 vial, sedangkan yang sudah tersalurkan totalnya 5.000 ribu dosis.
"Jadi ada sekitar 18.000 saat ini yang tersedia. Infonya mau dikirim lagi dari pemerintah pusat. Kita sediakan juga vaksin Dosis 1 dan 2 juga, tapi kami lebih fokus ke boosternya," jelas Cak Eri.
Keputusan Wali Kota Surabaya tersebut merujuk pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (5/7) lalu.