SuaraJatim.id - Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Noor Hasan mempunyai gaya sepatu yang terbilang nyeleneh. Pasalnya, ia senang memakai sepatu yang berbeda antara sisi kanan dan kiri.
Rupanya, bukan tanpa alasan Noor Hasan bergaya seperti itu. Ada filosofi di baliknya.
Hal itu terungkap saat dirinya diundang oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"kenapa saya selalu memakai sepatu yang berbeda, (karena) kita sering berbeda-beda, tetapi ketika itu sudah diputuskan bersama sama kita harus bersama sama dan harus bisa bekerja sama, Bhinneka Tunggal Ika berbeda tetapi tetap satu bersama harus bisa bekerja sama gotong royong itu penting," ujar Noor Hasan.
Baca Juga:Eri Cahyadi Beri Pekerjaan Anggota Khilafatul Muslimin: Mereka Juga Warga Surabaya..!
Eri pun mengunggah momen kebersamaan dengan Noor Hasan di akun instagram pribadinya, @ericahyadi_.
Saat itu Noor Hasan datang dengan mengenakan setelan jaket berwarna merah dan celana hitam. Salah satu yang menarik perhatian yakni bagian sepatu yang dipakai.
Noor Hasan memakai sepatu yang berbeda warna. Pada bagian kanan berwarna putih, sementara bagian kiri berwarna biru dongker dengan bagian bawah berwarna putih.
"Berbeda tetapi satu, unity in diversity atau Bhinneka Tunggal Ika adalah filosofi yang mendasari gaya bersepatu Prof Nurhasan, akademisi hebat yang menjabat sebagai Rektor Unesa," tulisnya dalam keterangan unggahan tersebut.
"Kalau bahasa Suroboyoane namanya sisihan. Prof Nurhasan cukup percaya diri dan punya alasan yang kuat untuk memakai gaya sepatu sisihan ini," lanjutnya.
Baca Juga:Eri Cahyadi Bekukan Izin Operasional Holywings Surabaya: Cangkruk Nang Warung ae...
Eri menyebut, tak semua orang berani bergaya seperti Noor Hasan. Bahkan dirinya pun belum tentu berani.
"Memang tidak semua orang berani, termasuk saya. Kata ayang ketika saya tanya, kalau saya pakai sepatu kayak gitu gimana. Jawabnya ojok aneh-aneh, Yah," ujarnya.
Menurutnya, gaya bersepatu ini cocok dipakai jika hanya berbeda di warna. Namun akan lain jika berbeda jenis sepatunya.
"Yang kanan high heel, yang kiri slip on. Atau yang kanan boot, yang kiri sandal jepit. Jangan yah, Rek. Nanti jempolnya bisa cantengan. Ngapunten, Prof," tutupnya.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.
"coba sebelah sepatu kets, sebelah sepatu fantofel. Pasti lebih keren dan menunjukkan perbedaan bisa berjalan bersama," ujar abdoel***
"itu namanya wonokromo fashion week pak eri," kata anto***
"yang kiri sandal jepit, yang kanan sandal gunung," komen forex***
"saya pernah bergaya seperti itu. Sandal jepit lebih tepatnya. Kanan warna hijau, kiri warna biru. Kanan logo persebaya, kiri logo persib. Waktu itu saya pakai sehari-hari waktu masih di bandung," ujar agus***
Kontributor : Fisca Tanjung