Sutiah Kerja Jadi TKI di Malaysia, Tapi Dikirim Pulang ke Sampang Sudah Jadi Jenazah

Niatnya bekerja mencari rizki di negeri orang. Namun nasib Sutiah tidak semujur itu. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sampang Madura Jawa Timur itu meninggal di Malaysia.

Muhammad Taufiq
Senin, 25 Juli 2022 | 14:05 WIB
Sutiah Kerja Jadi TKI di Malaysia, Tapi Dikirim Pulang ke Sampang Sudah Jadi Jenazah
Jenazah Sutiah TKI asal Sampang Madura tiba di rumahnya [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Niatnya bekerja mencari rizki di negeri orang. Namun nasib Sutiah tidak semujur itu. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sampang Madura itu tewas di Malaysia.

Warga sal Desa Jungkarang, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, itu dipulangkan dalam kondisi tidak bernyawa pada Minggu (24/07/2022). Ini berdasar daftar kematian Nomor 1649674 Polis Pantai, Brickfields Kuala lumpur.

Dalam surat itu dijelaskan kalau Sutah meninggal pada 23 Juli 2022 pukul 05.30 waktu setempat. Penyebab kematian adalah komplikasi sejumlah penyakit, mulai dari sakit buah pinggang tahap 4, darah tinggi, sampai kencing manis.

Ia dipulangkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP2MI) Pamekasan.

Baca Juga:Imbas Penarikan TKI, Indonesia-Malaysia Cari Jalan Keluar Penempatan TKI

Plt Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja DPMPTSP dan Naker Sampang, Agus Sumarso menyampaikan, DPMPTSP Sampang bersama BP2MI Pamekasan bekerjasama untuk proses pemulangan jenazah.

"Kita bertugas membantu serta mendampingi penjemputan jenasah dari Bandara Juanda Surabaya menuju rumah duka di kampung halamannya," kata Agus dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (25/7/2022).

Agus menambahkan, berdasar surat dari Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, atas permintaan anak almrhum Syaiful Arif, agar jenazah dikuburkan di Indonesia di kampung halamannya.

“Setibanya di rumah duka, jenazah almarhum akan diterima dan disemayamkan oleh anak almarhum atas nama Moh Wesit,” ujarnya.

Masih kata Agus, sebelum meninggal Sutiah mengalami sesak nafas, kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Setelah menjalani perawatan, nyawanya tidak tertolong akibat penyakit komplikasi yang diderita sudah lama.

Baca Juga:Selama 6 Bulan Ini Ada 726 Kasus Perceraian Diputuskan Pengadilan Agama Sampang

"Kami tiba di rumah duka di Dusun Air Mata, Desa Jungkarang , Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, dan disambut oleh keluarga berserta perangkat desa setempat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini