Soroti Kasus Mas Bechi Petinggi Ponpes Shiddiqiyah, Aliansi Santri Demo Minta Predator Seksual Dihukum Berat

Kasus kekerasan seksual yang menjerat Mochammad Subdhi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi menjadi sorotan publik lantaran posisinya sebagai petinggi pondok pesantren.

Muhammad Taufiq
Kamis, 18 Agustus 2022 | 15:57 WIB
Soroti Kasus Mas Bechi Petinggi Ponpes Shiddiqiyah, Aliansi Santri Demo Minta Predator Seksual Dihukum Berat
Aliansi Kota Santri beraksi di depan PN Surabaya [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Kasus kekerasan seksual yang menjerat Mochammad Subdhi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi menjadi sorotan publik lantaran posisinya sebagai petinggi pondok pesantren Shiddiqiyah Jombang.

Kasus ini telah memasuki proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ditengah proses persidangan terdakwa Mas Bechi ini puluhan santri menggelar aksi demonstrasi di depan pengadilan.

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual ini menyerukan dukungan kepada saksi korban kasus kekerasan seksual yang menyeret anak dari pimpinan Sidiqiyah ini.

Puluhan massa menggelar aksi dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan: Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual – Hukum Berat Predator Seksual.

Baca Juga:Viral Video Pria Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Perempuan di Surabaya

Tak hanya itu mereka juga membentangkan poster dengan tulisan: “Kami Bersama Korban”, “Kami Pantau & Kawal”, “Kami Dukung JPU”. Mereka juga melakukan orasi yang mengundang perhatian pengguna jalan.

Korlap aksi Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual, Syarif Abdurahman mengatakan, unjuk rasa yang dilakukannya ini merupakan bentuk dukungan kepada saksi korban kasus pencabulan MSAT.

"Agar korban bisa bersaksi di pengadilan dengan tenang, lugas, dan bebas," ujar Syarif, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (18/8/2022).

Menurutnya, dukungan moril sangat dibutuhkan saksi korban untuk menceritakan ulang kejadian yang menimpanya saat menjadi korban kekerasan seksual. "Untuk menguatkan mental saksi korban dan keluarganya," ujar Syarif.

Dengan dukungan moril melalui aksi yang dilakukan pihaknya ini, Syarif berharap korban bisa lebih kuat hingga akhirnya mendapat keadilan. "Juga tentunya harapan kami agar terdakwa diberikan hukuman semaksimal mungkin," tegasnya.

Baca Juga:Viral Ibu Dua Anak Asal Surabaya Ngaku Diusir Suami dan Mertua, Malah Ngadu ke Dedi Mulyadi

Hari ini, MSAT kembali melanjutkan sidang kasus pencabulan di PN Surabaya. Dengan menggunakan kemeja biru dan rompi tahanan merah, MSAT datang lebih pagi.

Putra kiai sekaligus pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang ini terlihat turun dari mobil tahanan kejaksaan sekitar pukul 08.53 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini